Tapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini. Apa lagi bubuk kakao dalam cokelat bersifat asam dan justru dapat menyebabkan gejala asam lambung meningkat.
Kakao dapat menyebabkan sel-sel usus yang mengendurkan sfingter esofagus (LES), sehingga melepaskan gelombang serotonin.
Saat otot ini rileks, isi lambung bisa naik dan menyebabkan sensasi terbakar di kerongkongan hingga mulas.
Selain itu, cokelat juga mengandung kafein dan teobromin yang dapat meningkatkan gejala.
Cokelat meningkatkan risiko asam lambung
Sejalan dengan itu, dilansir Medical News Today, ada hubungan antara cokelat dan kondisi asam lambung.
Cokelat termasuk makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi, sama seperti keripik kentang, bacon, keju, dan gorengan.
Makanan ini memperlambat laju pengosongan perut. Sebagaimana tela dijelaskan sebelumnya, beberapa makanan tersebut menyebabkan LES menjadi rileks.
Akibatnya, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan membuat jaringan sensitif di sana terkena kandungan asam.
Selain itu, cokelat juga mengandung methylxanthine, yakni zat alami yang merangsang jantung dan melemaskan jaringan otot polos.