Adalah Seseorang biasanya mengonsumsi makanan dengan tujuan mengusir lapar. Sehingga seseorang tak begitu memedulikan makanan apa yang masuk ke dalam perut, asalkan bisa membuat kenyang.
Padahal kenyataannya, makanan tidak cuma berpengaruh ke perut saja, melainkan juga ke otak.
Dilansir dari Psychology Today, hampir semua makanan yang dikonsumsi akan secara langsung atau tidak langsung memengaruhi otak.
Ini terjadi ketika zat dalam makanan berinteraksi dengan proses biokimia di dalam otak.
Efek makanan bagi otak terbagi menjadi tiga kategori, yaitu makanan yang kilat memengaruhi otak, makanan yang efeknya butuh selang beberapa waktu, serta makanan yang membawa efek jangka panjang.
1. Makanan yang langsung bisa memengaruhi otak
Makanan yang dikonsumsi dalam porsi banyak atau secara terus-menerus dapat memengaruhi otak dengan cepat. Jenis makanan ini seperti kopi, gula, rempah-rempah, nikotin, dan alkohol.
Sebagai contoh, orang yang mengonsumsi pala dalam jumlah banyak akan mengalami diare parah dan bahkan halusinasi dalam waktu 48 jam.
Contoh kedua adalah kopi dan cokelat. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein dalam kopi dan cokelat sangat bisa memengaruhi saraf di dalam otak. Imbasnya, kita bisa didera gelisah dan tremor selama beberapa waktu.
Tapi jika makanan ini dikonsumsi dalam batas wajar, maka otak akan bisa mendapatkan efek positifnya, dalam waktu singkat. Seperti kafein yang bisa membuat otak lebih terjaga, dan lain sebagainya.