Untuk menghindari hal tersebut, dia menyarankan pengguna untuk menggunakan parfum yang mengandung penstabil atau yang bebas kandungan alkohol. Misalnya, parfum mobil model cardboard, bukan model spray.
3. Hindari panas berlebih
Faktor ketiga yang bisa memunculkan panas adalah kabis sering terpapar panas berlebih, misalnya dijemur di area terbuka tanpa adanya peneduh.
Faktor ketiga ini berhubungan erat dengan faktor pertama dan kedua, di mana hawa panas yang berlebihan di kabin bisa menjadi pemicu oksidasi yang berujung munculnya aroma tak sedap.
“Kalau mobil kena panas excessive (berlebih), alkohol parfum bisa teroksidasi dan hawa bisa pengap. Ini memang sudah fakta, berkaitan dengan pemuaian udara akibat suhu,” ucap Anthony.
Dia menyarankan pengguna untuk melakuka tiga opsi, yakni sedikit membuka kaca saat mobil diparkir supaya sirkulasi terjaga, dan selalu memarkir mobil di tempat rindang. Alternatif lainnya, bisa menggunakan screen anti panas untuk windshield.
4. Pakai odor free
Bilamana pengguna sudah telanjur menjumpai bau-bau tak sedap di mobil, satu langkah penanganan yang bisa diambil adalah dengan menggunakan odor free.
Anthony menjelaskan, sesuai dengan namanya, odor free berfungsi untuk menyerap segala macam bau yang ada di kabin mobil tanpa terkecuali.
“Yang banyak orang keliru adalah kekuatan odor free, karena mereka tidak cuma menyedot bau tidak enak, bau enak, dan segar pun akan disedot,” ucapnya.
Odor free bisa dianggap sebagai langkah untuk me-reset aroma di kabin mobil. Pemakaiannya pun cukup mudah, cukup meletakkan odor free di dalam mobil dan aroma akan terisap secara berkala dalam hitungan jam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Menjaga Kabin Mobil agar Tidak Bau Apak, Jangan Pakai Parfum", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/11/131200915/4-cara-menjaga-kabin-mobil-agar-tidak-bau-apak-jangan-pakai-parfum?page=all#page2.