Berhala-berhala di Kabah dihancurkan dan ritual haji yang benar pada masa Nabi Ibrahim dikembalikan.
Pada masa Nabi Muhammad, semua ritual pra-Islam yang menyimpang dihapus dan tujuan haji yang sebenarnya, yakni menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah, kembali ditekankan.
Sebagian ahli menyebut bahwa ibadah haji diwajibkan pada tahun 6 Hijriah atau sektar 627 Masehi.
Sedangkan Nabi Muhammad melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya pada 9 Hijriah.
Sebenarnya, Nabi Muhammad telah berangkat haji pada 6 Hijriah, tetapi gagal melaksanakannya karena terhalang kaum kafir Quraisy.
Akhirnya, setelah dilakukan Perjanjian Hudaibiah, Nabi dapat melaksanakan umrah pada 7 Hijriah dan ibadah haji pada 9 Hijriah.
Semasa hidupnya, Nabi Muhammad naik haji sebanyak satu kali dan umrah empat kali.
Sejak saat itu, setiap bulan Zulhijah umat Muslim akan berbondong-bondong menuju Batullah untuk melaksanakan ibadah haji.
Cara Melakukan Haji dengan Benar
Untuk melakukan haji dengan benar, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, di antaranya:
Setelah memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang dapat mempersiapkan diri dengan belajar tentang tata cara dan rukun haji, serta mempersiapkan kebutuhan finansial.
Dalam melakukan haji, seseorang harus taat dan tunduk kepada peraturan yang berlaku di Arab Saudi.
Beberapa tata cara dan rukun haji yang harus dilakukan antara lain:
Selain itu, selama melakukan haji, seseorang harus menjaga sikap dan perilaku yang sopan dan baik.
Hal ini termasuk tidak berbuat maksiat, menjaga kebersihan diri, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.
Semoga kita di mudahkan untuk melaksanakan ibadah haji.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sejarah Ibadah Haji di Arab Saudi, Ternyata Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Begini Kisahnya, https://bangka.tribunnews.com/2023/06/08/sejarah-ibadah-haji-di-arab-saudi-ternyata-dimulai-dari-masa-nabi-ibrahim-begini-kisahnya?page=all.