Kabah
Kabah ( Bandar Al-Dandani/AFP )

Ternyata Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Ini Sejarah Ibadah Haji di Arab Saudi

9 Juni 2023 11:27 WIB

SonoraBangka.idIbadah haji menjadi rukun islam yang kelima atau yang terakhir, sebab ibadah ini sangat dianjurkan namun memiliki persyaratan.

Seperti kita ketahui bahwa, salah satu rukun Islam yang harus dilakukan yakni ibadah haji.

Yakni wajib dilakukan bagi umat muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 97.

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Arab Latin: Fīhi āyātum bayyinātum maqāmu ibrāhīm, wa man dakhalahụ kāna āminā, wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun 'anil-'ālamīn.

Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam." (QS. Ali Imran: 97).

Mengutip dari nu.ac.id, ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh umat Islam ke kota suci Makkah, Arab Saudi.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan, di antaranya tawaf di Ka’bah dan melakukan beberapa ibadah lainnya. 

Sedangkan dalam Islam, haji dipahami sebagai mengunjungi Kabah dengan maksud beribadah kepada Allah pada waktu yang telah ditentukan dan dengan cara tertentu pula.

Tujuan dari ibadah haji adalah untuk menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah.

Ibadah haji terbilang istimewa, sebab hanya dapat dilaksanakan di Tanah Suci Mekkah dan di waktu bulan Zulhijah.

Namun tahukan Anda kapan sebenarnya ibadah haji ini mulai dilakukan?

Sejarah haji bermula dari masa Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar.

Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membuat Ka’bah sebagai tempat ibadah yang dikunjungi oleh umat manusia.

Kabah adalah rumah ibadah pertama sekaligus kiblat bagi umat Muslim yang terletak di Mekkah, tepatnya di tengah-tengah Masjidil Haram.

Setelah selesai membangun Kabah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru kepada manusia untuk melaksanakan ibadah haji.

Nabi Ibrahim kemudian naik ke sebuah bukit di selatan Kabah atau Jabal Qubays, sembari menyerukan perintah ibadah haji dari Allah.

Setelah itu, Malaikat Jibril mengajak Nabi Ibrahim dan menunjukkannya Bukit Shafa, Marwah, hingga perbatasan Tanah Haram, untuk diletakkan batu-batu.

Sejak saat itu, Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah haji sesuai tata cara yang diajarkan kepadanya, setiap tahun hingga kematiannya.

Ritual ibadah haji terus dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail.

Seiring berjalannya waktu sepeninggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tata cara dan tujuan ibadah haji banyak diubah oleh bangsa Arab.

Mereka menyekutukan Allah dengan patung dan berhala yang ditempatkan di sekitar Kabah ataupun di Tanah Haram.

Bahkan, ketika waktu haji, suasana Kabah lebih menyerupai sirkus.

Syiar-syiar haji berubah menjadi tepuk tangan, suara orang bersiul, dan riuh suara trompet.

Tidak hanya itu, pada ritual kurban, darah hasil penyembelihan hewan kurban disiramkan ke Kabah.

Tradisi yang jauh menyimpang dari ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Isa ini berlangsung selama lebih dari 2.000 tahun.

Tradisi menyimpang masyarakat Arab jahiliyah baru berubah setelah datangnya Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah.

Pada masa kenabiannya, Nabi Muhammad diutus untuk memperbarui syariat Nabi Ibrahim dan meluruskan kekeliruan tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Pada masa Nabi Muhammad, Kabah dikembalikan sebagai tempat suci hamba Allah.

Berhala-berhala di Kabah dihancurkan dan ritual haji yang benar pada masa Nabi Ibrahim dikembalikan.

Pada masa Nabi Muhammad, semua ritual pra-Islam yang menyimpang dihapus dan tujuan haji yang sebenarnya, yakni menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah, kembali ditekankan.

Sebagian ahli menyebut bahwa ibadah haji diwajibkan pada tahun 6 Hijriah atau sektar 627 Masehi.

Sedangkan Nabi Muhammad melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya pada 9 Hijriah.

Sebenarnya, Nabi Muhammad telah berangkat haji pada 6 Hijriah, tetapi gagal melaksanakannya karena terhalang kaum kafir Quraisy.

Akhirnya, setelah dilakukan Perjanjian Hudaibiah, Nabi dapat melaksanakan umrah pada 7 Hijriah dan ibadah haji pada 9 Hijriah.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad naik haji sebanyak satu kali dan umrah empat kali.

Sejak saat itu, setiap bulan Zulhijah umat Muslim akan berbondong-bondong menuju Batullah untuk melaksanakan ibadah haji.

Cara Melakukan Haji dengan Benar

Untuk melakukan haji dengan benar, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, di antaranya:

  • Muslim
  • Berakal sehat
  • Merdeka (bukan budak)
  • Mampu secara fisik dan finansial
  • Telah menunaikan kewajiban-kewajiban agama lainnya.

Setelah memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang dapat mempersiapkan diri dengan belajar tentang tata cara dan rukun haji, serta mempersiapkan kebutuhan finansial.

Dalam melakukan haji, seseorang harus taat dan tunduk kepada peraturan yang berlaku di Arab Saudi.

Beberapa tata cara dan rukun haji yang harus dilakukan antara lain:

  • Ihram: Memakai pakaian ihram dan mengucapkan niat untuk melakukan haji.
  • Tawaf: Melakukan tawaf di Ka’bah sebanyak 7 kali.
  • Sa’i: Melakukan sa’i antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
  • Wukuf di Arafah: Berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Tahlil dan Talbiyah: Mengucapkan tahlil dan talbiyah sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.
  • Thawaf Wada’: Melakukan tawaf terakhir sebelum kembali ke negara asal.

Selain itu, selama melakukan haji, seseorang harus menjaga sikap dan perilaku yang sopan dan baik.

Hal ini termasuk tidak berbuat maksiat, menjaga kebersihan diri, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

Semoga kita di mudahkan untuk melaksanakan ibadah haji.


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sejarah Ibadah Haji di Arab Saudi, Ternyata Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Begini Kisahnya, https://bangka.tribunnews.com/2023/06/08/sejarah-ibadah-haji-di-arab-saudi-ternyata-dimulai-dari-masa-nabi-ibrahim-begini-kisahnya?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm