Atau bisa juga pihak takmir masjid menyediakan tempat khusus bagi wanita haid agar bisa mengikut (mendengarkan) berlangsungnya khutbah Idul Adha.
Dan yang demikian itu sudah dicontohkan sejak zaman Rasulullah Saw.
"Bahkan nabi dalam sholat yang sifatnya sunnah seperti Idul Fitri dan Idul Adha itu beliau menyediakan tempat untuk perempuan yang tidak sholat ( haid)," jelas UAH dalam video di kanal YouTube Ceramah Pendek.
"Karena yang penting bukan cuma sholatnya, tapi khutbahnya ( Idul Adha) juga penting, jadi syiarnya penting," ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa jumlah rakaat sholat Idul Adha sama dengan shalat Idul Fitri yaitu dua rakaat.
Adapun pelaksanaannya pun sebenarnya tak jauh berbeda.
Berikut ini adalah niat dan tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha yaitu:
Shalat Idul Adha didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi "ushalli sunnatan lidil adlha rak'taini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa".
Kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah "imaman" kalau menjadi imam, dan "makmuman" kalau menjadi makmum.
"Aku ber niat Shalat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."