Makam Cina di sini dibangun dalam bentuk dan arsitektur yang unik dan menarik, serta dihiasi dengan tulisan aksara Cina yang indah dan sangat jelas, menunjukan status sosial ekonomi orang yang dimakamkan.
Makam juga umumnya dibangun pada lokasi perbukitan, hal ini menunjukan penghargaan dan penghormatan yang tinggi orang Cina terhadap leluhur dan nenek moyang mereka.
Tak hanya berisi makan orang China saja, di Pekuburan Sentosa juga terdapat dua makan orang beragama muslim.
Yaitu makam Ny Tjurianty Binti Kusumawidjaya, lahir tanggal 27 September 1947 Masehi, wafat tanggal 9 Desember 1994 Masehi.
Lalu pada sisi selatan agak ke barat di sisi jalan terdapat makam Gunawan Bin Tanda, lahir tanggal 30 Maret 1978 Masehi dan wafat tanggal 7 November 2008 Masehi.
Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung Akhmad Elvian menjelaskan bahwa Pekuburan Sentosa juga bisa digunakan untuk memakamkan jenazah dari berbagai suku, bangsa, maupun agama.
Dengan catatan masih ada lahan yang kosong atau tersisa.
"Jadi siapapun yang meninggal dan ingin dimakamkan di Ngicung atau pemakaman Sentosa minta izin kepada pengurus yayasan,"
"kalau masih ada lahan yang kosong dibolehkan, tanpa memandang suku, agamanya, mau itu kaya miskin bahkan keluarga bangsawan. Mau dia Khatolik, Islam, konghuchu yang utama," tuturnya dikutip dari Sonora.id.
Di sini terdapat makam yang dibangun dengan batu granit seharga 500 juta rupiah.