Ilustrasi. Anak bermain roleplay di TikTok
Ilustrasi. Anak bermain roleplay di TikTok ( Sumber: Indian Express)

Anak Perempuan Ketahuan Bermain Roleplay, Ini Bahaya RP yang Viral di Tiktok?

21 Juni 2023 15:23 WIB

SonoraBangka.id - Baru-baru ini, viral di media sosial TikTok istilah Roleplay.

Beredar video yang menunjukkan seorang anak perempuan yang menangis karena ketahuan oleh sang ayah bermain game RP (roleplay).

Video tersebut bahkan membuat orang tua lainnya menjadi khawatir dengan game yang dimainkan anaknya.

Game RP sendiri merupakan game yang mengajak pemainnya untuk bermain peran menjadi orang lain atau tokoh tertentu.

Game RP yang viral di tiktok ini dimainkan oleh anak-anak yang berperan menjadi orang dewasa bahkan sampai memiliki anak.

Dalam permainan tersebut anak-anak diajak untuk bermain peran serta berinteraksi dengan hal-hal yang bukan seusianya.

Game RP lantas membuat orang tua menjadi khawatir, karena game tersebut dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sang anak.

Lantas apa itu game RP atau roleplay?

Dikutip dari kompas.com, dalam dunia game, RP yang merupakan singkatan dari Roleplay adalah salah satu jenis atau genre game.

Contoh dari game RP itu antara lain, seperti Ragnarok Online, Genshin Impact, Seal, Final Fantasy, Dragon Quest, Dragon Quest, dan masih banyak lagi.

Game-game semacam ini meminta pemain memainkan karakter tertentu untuk melawan musuh.

Di beberapa game Roleplay, terutama game RP yang online, pemain bisa memodifikasi karakternya sesuai keinginan.

Pemain dapat melengkapi karakter game RP dengan berbagai macam keahlian serta beraneka aksesoris seperti senjata dan pakaian.

Game RP seperti yang disebutkan di atas bisa dimainkan melalui berbagai platform, seperti PC, ponsel, dan konsol.

Pemain dalam game RP ini disebut dengan ''roleplayer''.

Sementara game RP yang viral di TikTok ini sedikit berbeda dengan istilah game RP yang dijelaskan di atas.

Dalam game RP yang viral di TikTok, penggunannya seolah-olah berperan menjadi tokoh fiksi untuk berinteraksi dengan lawan main lainnya.

Tokoh yang dimainkan dalam game RP ini bisa menggunakan tokoh-tokoh yang memang ada dalam kehidupan nyata.

Contohnya ialah karakter idol K-pop yang kerap kali digunakan dalam permainan game RP ini.

Interaksi yang di bangun oleh pemain dalam game RP ini tak jauh berbeda dengan interaksi dengan pengguna asli.

Perbedaannya terletak pada karakter dan cerita yang dibangun dalam game RP adalah hanya berisfat fiksi semata dan tak nyata.

Para pemain game RP juga bisa saling follow dan berteman satu sama lain.

Tak hanya ramai dimainkan di TikTok, game RP juga sebelumnya telah dimainkan di berbagai media sosial lainnya, seperti Twitter.

Sama seperti di TikTok, pemain RP di Twitter juga membuat dan memainkan karakter fiksi untuk saling berinteraksi.

Pemain kebanyakan menggunakan karakter arti K-pop untuk menjadi tokoh yang diperankan.

Para pemain berperan layaknya menjadi artis K-pop dengan menggunakan foto profil sang artis dan nama yang dibuat sendiri sesuai dengan keinginan pemain.

Pengguna tidak membutuhkan sama sekali aplikasi khusus untuk memainkan RP di media sosial.

Karakter, cerita, dan interaksi dari game RP di media sosial sepenuhnya dibuat serta dikendalikan sendiri oleh pengguna yang tengah berperan jadi orang lain secara fiktif.

Pengguna hanya perlu membuat akun dengan karakter fiksi untuk memainkan game RP.

Terdapat beberapa bahaya yang perlu diwaspadai ketika anak-anak terlibat dalam bermain roleplay, di antaranya:

1. Kecanduan

Seperti jenis game lainnya, game roleplay juga dapat menyebabkan kecanduan pada anak-anak.

Mereka mungkin terlalu terpaku pada permainan tersebut dan menghabiskan waktu yang berlebihan di depan layar, mengorbankan waktu untuk aktivitas lain yang penting seperti belajar, berolahraga, dan berinteraksi secara sosial.

2. Kurangnya aktivitas fisik

Jika anak-anak terlalu fokus pada game roleplay, mereka mungkin mengabaikan aktivitas fisik yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.

Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan masalah postur.

3. Isolasi sosial

Jika anak-anak terlalu terlibat dalam game roleplay, mereka mungkin kurang berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata.

Ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan interaksi sosial di luar dunia game.

4. Konten yang tidak pantas

Beberapa game roleplay, terutama yang dimainkan secara online, dapat menyediakan ruang bagi konten yang tidak pantas atau tidak sesuai untuk anak-anak.

Mereka mungkin terpapar pada bahasa kasar, tindakan kekerasan, atau konten dewasa yang tidak sesuai dengan usia mereka.

5. Keamanan online

Jika game roleplay melibatkan interaksi dengan pemain lain secara online, ada risiko keamanan yang perlu diperhatikan.

Anak-anak mungkin terpapar pada orang asing, pelecehan verbal, atau pemain yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, risiko lain termasuk penipuan, pencurian data, atau kebocoran informasi pribadi.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak dalam bermain game roleplay, memantau konten yang mereka akses, dan memastikan mereka terlibat dalam aktivitas lain yang sehat dan berimbang.

Tak hanya itu, sangat penting juga untuk mengajarkan anak-anak tentang etika online, keamanan internet, dan kemampuan kritis dalam memilih game yang sesuai untuk usia mereka.

Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053817133/bocah-perempuan-ketahuan-bermain-roleplay-apa-bahaya-rp-yang-viral-di-tiktok?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm