SonoraBangka.id - Diketahui, bahwa perceraian artis cantik Raihaanun dengan sang suami, Teddy Soeriaatmadja cukup mengejutkan publik.
Jarang diterpa gosip miring, nyatanya rumah tangga pasangan ini banyak dihampiri masalah.
Penyakit bipolar Raihaanun disebut membuat emosi sang aktris tidak terkontrol.
Ditambah kecanduan alkohol dan perselingkuhan yang berulang kali sang aktris lakukan.
Berkaca dari Raihaanun menikah dengan penderita bipolar tentu bukan hal yang mudah.
Pasang surut adalah hal yang wajar dalam sebuah pernikahan.
Namun jika pasangan mengalami gangguan bipolar, kondisi emosional bisa naik turun ibarat menaiki wahana roller coaster.
Untuk diketahui, bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang bisa membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati atau mood swing parah.
Orang dengan penyakit bipolar bisa mengalami fase mania atau hipomania (keadaan emosional yang energik dan gembira atau kadang-kadang agresif atau delusional), kemudian mengalami episode depresi secara bergantian.
Bipolar merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkan dan berpotensi diturunkan dalam keluarga.
Meski tidak ada obatnya, pasien bisa melakukan terapi untuk mengelola gejala.
Sebelum menyimak soal perselingkuhan pada pasangan bipolar, kenali dulu bagaimana masalah kesehatan ini memengaruhi suatu hubungan rumah tangga.
Bagaimana efek bipolar pada kehidupan rumah tangga?
Orang menikah tentunya ingin mencari kestabilan dalam hubungan asmaranya.
Seorang psikiater Scott Haltzman mengingatkan gangguan bipolar bisa memperumit hubungan dalam rumah tangga.
"Pasien bipolar, terutama jika tidak diobati, mungkin rentan terhadap perubahan suasana hati, kepribadian, dan interaksinya yang dapat mengancam kestabilan dalam hubungan," ucapnya.
Saat fase manik benar-benar terjadi, masalah kesehatan mental ini dapat merusak suatu hubungan.
Selama fase manik, seseorang bisa kehilangan akal sehatnya.
Misalnya, mereka menghambur-hamburkan uang secara sembarangan, melakukan hal beresiko seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol, dan bahkan terlibat masalah dengan hukum.
"Bila memiliki pasangan dengan gangguan bipolar yang mengalami fase manik, itu bisa sangat merusak hubungan karena mereka mungkin melakukan hal-hal yang membahayakan Anda atau mungkin membahayakan Anda secara finansial," tambahnya.
Ancaman Perselingkuhan saat Menikah dengan Pasien Bipolar
Melansir Healthyplace perselingkuhan umum terjadi pada gangguan bipolar, dan sayangnya, hal itu dapat menimbulkan kerusakan yang bertahan lama pada hubungan bipolar.
Tentu saja, ada banyak alasan perselingkuhan dalam pernikahan atau hubungan berkomitmen, dan penting untuk diingat bahwa memiliki gangguan bipolar bukan berarti kita tidak bisa setia kepada pasangan.
Seks di luar nikah sering digambarkan sebagai gejala mania pada gangguan bipolar, tetapi meskipun gejala ini dapat menjelaskan perselingkuhan, memiliki gangguan bipolar bukanlah alasan untuk berselingkuh.
Semakin kita memahami mengapa gangguan bipolar dan perselingkuhan begitu umum, semakin cepat kita dapat mengobati gejala bipolar dan mencari bantuan untuk masalah umum ini.
Dengan mengingat hal ini, mari kita lihat mengapa bipolar dan perselingkuhan sering terjadi bersamaan dan temukan cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Saat mengalami fase mania atau hipomanik, penderita bipolar biasanya menginginkan seks yang sering.
Pasangan kita menginginkan seks lebih banyak dari biasanya.
Mereka dengan gangguan bipolar juga dapat terlibat dalam perilaku berisiko seperti seks tanpa kondom atau perselingkuhan saat manik.
Selama episode depresi, pasangan kita mungkin menghindari kontak seksual sama sekali.
Untuk sebagian orang, hal ini tentu terasa seperti penolakan, terutama jika pasangan kita menginginkan banyak aktivitas seksual selama periode manik atau hipomanik.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053835920/berkaca-dari-raihaanun-menikah-dengan-penderita-bipolar-rentan-perselingkuhan?page=all