SonoraBangka.id - Pesawat Sriwijaya Air dari bandar udara Depati Amir Pangkalpinang tujuan Jakarta batal terbang dengan alasan adanya kerusakan, Kamis (27/7).
Puluhan penumpang yang sudah menunggu lama kecewa dan marah karena tidak mendapatkan kejelasan dari pihak maskapai.
Pantauan Bangka Pos di lapangan sekitar jam 21.42 WIB masih banyak penumpang yang melakukan protes agar bisa berangkat malam ini juga karena ada sebagian penumpang yang transit Jakarta.
Distrik Manajer Sriwijaya, Kian Se saat dikonfirmasi Bangkapos.com mengatakan dibatalkannya keberangkatan pesawat pada malam hari Kamis (27/7/2023) oleh pihak maskapai dikarenakan pesawat mengalami kerusakan atau trouble.
Karena pesawat mengalami kerusakan, maka pihak maskapai sedang menunggu sparepart yang dikirim dari Jakarta.
"Ternyata, setelah dikirim sparepart dan melakukan perbaikan, pesawat masih belum bagus untuk melakukan penerbangan," kata Kian Se via telepon, Kamis (27/7/2023).
"Rute mengalami pembatalan, penumpang kami inapkan di Hotel, jadi akan diberangkatkan besok, dibatalkan demi keselamatan penumpang, tidak bisa dipaksakan, harus benar-benar safety," lanjutnya.
Sementara itu, untuk kompensasi penumpang yang keberangkatannya dibatalkan, pihak Sriwijaya telah memberikan voucher Rp500 ribu per penumpang dan menginap di hotel.
"Ada penumpang yang mau refund, ganti tanggal keberangkatan, itu bisa (diakomodir)," kata Kian Se.
Lalu, untuk penumpang yang transit ke Jakarta dan melanjutkan keberangkatan menggunakan maskapai lain memang secara peraturan tidak bisa mengakomodir kompensasi ganti rugi tiketnya, harus satu maskapai.
Kian Se memaklumi apabila ada penumpang yang marah-marah setelah mengalami pembatalan keberangkatan.
Artinya, penumpang sudah sewajarnya jika ingin merasakan jasa yang telah dibayarkan ke maskapai.
"Kita maklumi, kita paham, mungkin penumpang juga dengan berbagai keperluan, dengan berbagai kepentingan, butuh mengejar waktu," jelasnya.
"Cuma kita tidak bisa memaksa untuk tetap berangkat, ini semua menyangkut keselamatan, kita mengedepankan safety, jadi lebih baik tidak berangkat, daripada terjadi apa-apa," demikian kata Kian Se.
Kesal
Pantauan Bangka Pos di lapangan sekitar jam 21.42 WIB masih banyak penumpang yang melakukan protes agar bisa berangkat malam ini juga karena ada sebagian penumpang yang transit Jakarta.
Salah satu penumpang pesawat Sriwijaya dengan jadwal keberangkatan jam 17.30, Felix (21) merasa kesal karena pesawat tiba-tiba batal lepas landas.
"Kesal, pasti kesal, soalnya sudah persiapan ribet-ribet tiba-tiba dibatalkan, nunggu sudah lama, karena sempat delay berapa jam lalu batal," kata Felix, Kamis (27/7/2023).
Felix mengaku, keberangkatan pesawatnya sempat delay dari jam 17.30 sampai ke jam 19.45 WIB, tapi setelah menunggu lama tiba-tiba pihak Bandara Depati Amir membatalkan keberangkatan pesawat.
"Masih banyak penumpang yang protes, puluhan penumpang," katanya.
"Ada sebagian yang dikompensasikan menginap di hotel, dikasih makan, terus saya mengambil kompensasi, refund tiket full harga sama makanan, tujuan saya ke Jakarta, mau kuliah," lanjutnya.
Nasutio penumpang pesawat yang batal berangkat mengungkapkan, tak adanya kejelasan dari pihak maskapai terkait keberangkatan lagi dari bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang menuju Jakarta.
"Pesawat Sriwijaya tadi harusnya berangkat sore, tapi dibatalkan besok pagi dan belum jelas juga pukul berapa berangkatnya," ungkap Nasutio kepada Bangkapos.com sembari meninggalkan bandara.
"Katanya mereka kita dikasih penginapan dan difasilitasi kendaraan untuk menuju hotel dari bandara, ini saya baru mau istirahat dan besok pagi ke sini lagi," sambungnya.
Rugi Rp 3 jutaan
Penumpang lainnya, Ria yang akan transit Jakarta menuju ke kampung halamannya Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) risau.
Ria awalnya direncanakan akan berangkat bersama dua orang keponakannya dengan waktu keberangkatan jam 17.30 WIB tapi kemudian diberitahukan delay sampai dengan jam 19.45 WIB.
"Datang jam 4, keberangkatan ke Jakarta transit, terus mau ke Kupang keberangkatan jam 02.00 dini hari, brarti hangus keberangkatan ke Kupangnya," kata Ria sambil duduk lesehan di lantai ruang bording pass keberangkatan.
Ria mengatakan, awalnya keberangkatan menjadi delay, tapi sekitar jam 21.00 WIB tiba-tiba pihak maskapai Sriwijaya menginformasikan bahwa keberangkatan pesawat dibatalkan.
"Alasannya batal berangkat, kata petugas pesawatnya rusak, tidak dapat dipaksakan berangkat," katanya.
Menurut Ria, pihak maskapai tidak bertanggung sama sekali terhadap kerugian penumpang yang sudah menghabiskan uang sebanyak Rp3.150.000 untuk berangkat ke Kupang.
"Tidak ada tanggungjawab dari Sriwijaya, cuma dapat minuman sama nasi kotak, yang mau refund bisa refund, tapi dari jakarta ke Kupang naik pesawat City Link, maka itu alasan tidak mau ganti rugi karena pake pesawat lain," ungkapnya.
"Kami maunya ganti rugi total, total dari Pangkalpinang ke Kupang Rp3.150.000, saya akan menginap di sini, tidak perlu dikasih hotel, karena mau pulang," lanjutnya.
Ria menyatakan pihak maskapai tidak bertanggungjawab dan merasa kecewa atas sikap tersebut, karena itu Ria bersama rombongannya menegaskan pengalaman ini akan menjadi pertama dan terakhirnya menggunakan jasa penerbangan Sriwijaya.
"Maskapai tidak bertanggungjawab, tidak akan naik Sriwijaya lagi, pertama dan terakhir, kalau saya tidak mau lagi sama Sriwijaya," ujarnya.
"Kalau tidak diganti rugi, ya harus ganti rugi, kecuali kita terlambat, ini kan kesalahan pesawat, kalau tidak diganti rugi juga akan kita viralkan dan kita akan mengamuk," demikian kata Ria.
Menginap di hotel
Feniati salah satu mahasiswa yang harusnya berangkat ke Jakarta terpaksa harus tertunda karena pembatalan keberangkatan sebab pesawat Sriwijaya yang mengalami kerusakan.
Feniati mengatakan, kompensasi hotel yang diberikan pihak maskapai lumayan baik, secara fasilitas, satu kamar untuk berdua.
"Cuma masih merasa kecewa sama maskapai sriwijaya yang tidak memberikan kejelasan kenapa dibatalkan dan tidak ada kejelasan keberangaktan besok yang pasti," kata Feniati di Hotel Puncak Semabung Kota Pangkalpinang.
Meskipun dapat kompensasi menginap di hotel yang cukup bagus, Feniati menyatakan tidak mau lagi menggunakan jasa maskapai Sriwijaya dan akan beralih ke jasa penerbangan yang lain.
"Karena hari ini juga maskapai sriwijaya membatalkan beberapa penerbangan salah satunya tujuan palembang dan jakarta," katanya.
Feniati mengaku tujuan kepentinganya berangkat ke Jakarta menjadi terganggu karena seharusnya besok dia sudah berada di Jakarta untuk menghadiri kegiatan kemahasiswaan sekitar jam 9.00 WIB
Feniati berharap untuk selanjutnya dari pihak sriwijaya lebih bartanggungjawab, karena di situ ada kepercayaan dari penumpang, jika terulang kembali hal yang sama mungkin dari penumpang bakalan sulit untuk memberi kepercayaan.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Masalah Sparepart, Pesawat Sriwijaya Pangkalpinang-Jakarta Batal Terbang, Begini Kondisi Penumpang, https://bangka.tribunnews.com/2023/07/28/masalah-sparepart-pesawat-sriwijaya-pangkalpinang-jakarta-batal-terbang-begini-kondisi-penumpang?page=all.