Siti Maulia (37), ibu dari bayi tertukar di Bogor sedang menggendong bayi tersebut.
Siti Maulia (37), ibu dari bayi tertukar di Bogor sedang menggendong bayi tersebut. ( KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Heboh! Ibu Bayi Tertukar Di Bogor Harap Bayinya Segera Dikembalikan

13 Agustus 2023 14:12 WIB

SonoraBangka.id - Ternyata, tak hanya di sinetron saja, namun kisah bayi yang tertukar juga bisa terjadi di dunia nyata.

Ada banyak kasusnya.

Paling heboh dan terkenal, dulu di tahun 1987 ada bayi tertukar Cipluk dan Dewi yang bikin heboh seantero jagad.

Kalau sekarang, ada kisah bayi tertukar di Bogor yang juga tak kalah bikin geger.

Ini adalah kisah pasangan Siti Maulia (37) dan M Thabrani (52), yang mengatakan bayi laki-laki mereka tertukar usai melahirkan secara sesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 18 Juli 2022.

Kasus bayi tertuar di Bogor ini terungkap satu tahun kemudian usai dilakukan tes DNA di Lab Cempaka Putih, Jakarta.

Ibu dari bayi yang tertukar ini kini meminta agar mendapat bantuan sehingga buah hatinya bisa kembali ke pangkuannya.

"Minta tolong segera cari anak saya, tolong kembalikan kepangkuan saya. Saya memohon banget," ujar Siti saat ditemui di rumahnya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.

Siti juga mengaku sudah meminta tolong ke rumah sakit untuk membantu mencari anak kandung yang sesungguhnya.

Namun sampai saat ini belum ada titik terang, bagaimana kronologi bayi tertukar di Bogor yang sebenarnya?

Kronologi bayi tertukar di Bogor

Ada kejanggalan saat digendong

Awalnya, tidak ada yang mencurigakan.

Siti saat itu merasa bahagia karena telah melahirkan anak keempatnya dengan selamat.

Meskipun saat itu adalah pertama kali baginya melahirkan secara caesar.

"Awalnya pas mau lahiran itu pendarahan seminggu terus saya ke rumah sakit untuk melahirkan secara caesar dan ini baru pertama di RS Sentosa," ujar Siti seperti dikutip dari Kompas.com.

Bayi Siti pun lahir dengan kondisi yang sehat.

Siti kemudian menggendongnya dan langsung memberikan ASI.

Sehari kemudian, bayi tersebut lalu dibawa oleh suster untuk dilakukan perawatan ke ruangan bayi.

Namun, saat hendak digendong dan disusui, Siti mengaku merasakan ada kejanggalan dan kecurigaan bahwa bayinya tertukar dengan bayi lainnya.

"Sesar hari Senin, Selasa gendong bayi yang asli, terus Rabu pagi jam 6 (06.00) itu saya merasa bayi berbeda pas digendong, dari bajunya yang awalnya kuning kok jadi pink. Dari fisik, muka, rambut, dan kulit berbeda. Kalau yang bayi saya kan rambutnya tipis, enggak tebel," ungkapnya. 

Memang firasat ibu tiada yang bisa membandingkan kebesarannya.

Ikatan ibu dan anak pastinya sangat kuat.

Siti gelisah, mempertanyakan tentang bayi yang ada padanya sungguh bayinya atau bukan.

Tapi karena tak ingin memperpanjang masalah, Siti dan Thabrani pun dipanggil ke ruangan untuk mengurus administrasi.

Gelang tertukar

Setelah tiga hari dalam perawatan, Siti lalu membawa bayinya pulang.

Sesampainya di rumah, Siti menemukan bahwa nama gelang yang ada di kaki bayi yang ia bawa pulang itu berbeda, alias nama ibu dari pasien lain.

"Jadi hari Kamis itu semakin gelisah dan curiga bahwa ini bukan anak saya. Meskipun saya sayang ama dia, tapi hati nurani bertanya-tanya," ujarnya.

Namun, ketika dikonfirmasi ke rumah sakit, pihak suster bilang yang tertukar hanya gelang saja.

"Senin dianterin ke RS, kita minta penjelasan tentang apakah cuma gelang yang ketukar apa bersama bayinya. Terus suster sambil membentak kalau itu cuma gelang aja yang ketukar," ungkapnya.

Tes DNA

Kini sudah satu tahun berlalu, Siti dan suaminya terus masih gelisah.

Sayang, meski sudah setahun tetap belum ada kejelasan.

Meski begitu, ia dan suaminya terus berusaha mencari titik terang tentang bayinya yang tertukar.

Hingga pada November 2022, Siti meminta alamat pasien B yang diduga ibu dari bayi yang tertukar, ibu dari bayi yang bersamanya sekarang.

"Saya dan pasien B dimediasi di rumah sakit. Tapi sampai sekarang enggak ada titik terang," ujarnya.

Tapi pihak pasien B membantah anaknya tertukar dengan anak ibu Siti saat dipertemukan dalam mediasi.

Siti pun memutuskan untuk tes DNA, dan hasilnya bayi yang ada padanya bukan anak kandungnya.

Selama setahun merawat bayi tersebut, Siti melakukan perawatan dengan baik meskipun diberi susu ASI dan formula.

"Saya akhirnya melapor ke polisi dan meminta bantuannya segera ditolong minta carikan anak saya. Sama pihak rumah sakit saya minta segera temukan anak saya supaya bisa kembali lagi, saya bisa mangku dia lagi," pungkasnya.

Ya, semoga bisa segera ditemukan ya!

Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053863000/heboh-bayi-tertukar-di-bogor-sang-ibu-tolong-kembalikan-ke-pangkuan-saya?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm