Sementara itu, semangka tergolong tinggi indeks glikemik, dengan kadar sekitar 72-80 per porsi.
Walau GI menunjukkan bagaimana gula darah bereaksi terhadap makanan, beban glikemik atau GL mempertimbangkan ukuran porsi makanan.
Artinya, beban glikemik cenderung dapat mengukur efek makanan terhadap kadar gula darah lebih akurat.
Sebagai informasi, beban glikemik pada makanan diklasifikasikan menjadi rendah (kurang dari 10), sedang (11-19), atau tinggi (lebih dari 20).
Dengan kadar sekitar 5–6 per cangkir atau 152 gram (seperempat porsi), semangka masuk dalam kategori makanan dengan beban glikemik rendah.
Hal tersebut membuat konsumsi satu cangkir buah ini cenderung tidak berbahaya, meski status indeks glikemiknya tinggi.
Tapi, makan semangka secara berlebihan tentu akan meningkatkan beban glikemik, yang berujung pada lonjakan kadar gula darah.
3. Perubahan warna kulit
Meski jarang terjadi, sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi semangka terlalu banyak dapat mengubah warna kulit menjadi kuning atau oranye.
Perubahan warna kulit disebabkan kandungan likopen, suatu antioksidan yang bertanggung jawab memberi corak merah pada semangka dan sayuran dengan warna serupa.