Saat korban hendak masuk ke dalam kamar pelaku, Nos langsung menikamkan pisau ke arah dada korban.
“Jadi saat korban menyingkap tabir pintu langsung ditikam di bagian dada. Setelah itu pelaku melarikan diri keluar dari rumah dengan pisau tersebut,” jelas dia.
Lebih lanjut ungkapnya, korban sempat berteriak meminta tolong dengan kondisi berlumuran darah kepada anak ketiganya yang masih duduk di kelas lima sekolah dasar.
Melihat kondisi ayahnya telah terbaring berlumuran darah, anak korban langsung bergegas meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Sayangnya, saat sang anak meminta pertolongan nyawa korban tak tertolong lagi.
Sarkawi meninggal dunia usai mengalami luka tusukan di bagian dada hingga menembus paru-paru.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Bangka Selatan.
Usai kejadian pembunuhan, warga maupun pihak keluarga tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah.
Hal ini karena pelaku masih berada di dalam rumah, sembari memegang pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Sarkawi. Bahkan pelaku mengoceh-ngoceh di depan rumahnya.
Sampai akhirnya barang bukti yang diduga digunakan untuk membunuh, berupa pisau langsung diamankan polisi.