Presiden Jokowi
Presiden Jokowi ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A )

Jokowi Disebut Batuk-Batuk Hampir 4 Minggu, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

15 Agustus 2023 09:45 WIB

Jokowi Batuk-Batuk Hampir 4 Minggu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkap, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah batuk selama 4 minggu. Sandi mengatakan, hal itu kemungkinan karena dampak polusi udara

"Karena Bapak Presiden sendiri sudah batuk hampir 4 minggu dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitas yang buruk," kata Sandi dikutip dari unggahan di akun Instagram resminya, @sandiuno, Senin (14/8/2023).

Adapun Sandiaga mengikuti rapat terbatas penanganan polusi udara yang dipimpin Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Senin (14/8). Ia datang sebagai Menteri ESDM Ad Interim menggantikan Arifin Tasrif, yang sedang tidak ada di Indonesia. 

"Penunjukan sementara ini dikarenakan Pak Arifin Tasrif, Menteri ESDM Ad Interim sedang tidak di dalam negeri. Namun, langkah konkret harus segera dilakukan dalam mengatasi polusi udara dalam waktu satu minggu ini," tutur Sandi. 

"Tentu kita tidak ingin permasalahan ini terus berlarut. Untuk itu, langkah tegas pemerintah secara cepat dalam melakukan pembatasan-pembatasan polusi, baik dari aspek transportasi maupun industri harus kita dukung bersama untuk kesehatan masyarakat yang semakin baik," lanjutnya. 

Dalam rapat tersebut, Jokowi mengeluarkan sejumlah instruksi mengenai upaya peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodetabek yang memburuk beberapa waktu terakhir.

“Selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk, dan tanggal 13 Agustus 2023 kemarin indeks kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan ‘tidak sehat’,” kata Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id.

Menurut Jokowi, polusi udara di Jakarta disebabkan oleh sejumlah faktor mulai dari kemarau panjang hingga emisi transportasi.

“Beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” ujarnya. 

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm