“Untuk bantuan rumah sakit sudah kita fasilitasi lewat RSUD Depati Hamzah. Semoga korban segera pulih, dan pelaku secepatnya ditangkap,” tambahnya.
Kekhawatiran akan geng motor juga dirasakan Feri (40) warga Kelurahan Air Itam Pangkalpinang.
Kata Heri akibat pengeroyokan itu, dia tak mengizinkan anak dan istrinya keluar malam sendirian.
“Jangan kita bilang Pangkalpinang tidak ada yang seperti itu, nyatanya ada, sama seperti kota-kota besar lainnya. Tentunya ini sebelum
terjadi lagi, lebih baik kita cegah,” ujar Feri kepada Bangka Pos, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, aksi pengeroyokan oleh geng motor beberapa hari lalu, tentu saja membuat para orang tua panik.
“Anak saya langsung tidak saya bolehkan keluar malam sendirian, kalau mau keluar harus dengan pengawasan. Sebelum terjadi ini menimpa kita, maka waspada itu penting,” tuturnya.
Warga diminta tenang
Sementara Polda Bangka Belitung beserta jajarannya saat ini berusaha menuntaskan
sejumlah kasus aksi premanisme, di antaranya
pengeroyokan di Lampu
Merah Semabung Kota Pangkalpinang yang diduga dilakukan oleh geng motor.
Lalu pertikaian pelajar di kawasan Dealova Pangkalpinang. Kemudian aksi penganiayaan di Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah
yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
“Kita meminta masyarakat tetap berhati-hati,
dan waspada. Kami berpesan kepada masyarakattetap tenang dan memper-
cayai pihak kepolisian melakukan penyelidikan,”
kata Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Jojo Sutarjo, kepada Bangka Pos,
Senin (21/8/2023).