Tak hanya itu, Apri mengungkapkan sekitar 7 tahunan gaji honorer di Bangka Tengah tak ada kenaikan.
"Kondisi gaji honorer sudah lama tidak naik, mereka teman-teman yang kerja tujuh tahun ada yang mengeluh. Ini kebutuhan, kedua juga agar ada tenggang rasa juga adanya kenaikan ASN yang 8 persen," jelasnya.
Dia menambahkan dalam rapat anggaran itu juga legislatif dan eksekutif akan mencermati hal-hal prioritas dalam penggunaan anggaran.
"Kami melakukan pencermatan, melihat skala prioritas, menyesuaikan RPJMD, RKPD, dari postur anggaran," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPKAD Kabupaten Bangka Tengah, Cherlini mengatakan usulan kenaikan gaji honorer itu masih dalam pembahasan di banggar.
"Angka belum final masih dalam tahap pembahasan rencana diusulkan Rp 250 ribu. Masih dalam tahap pembahasan belum final," katanya.
Dia menyebutkan usulan itu awalnya dari pemerintah Kabupaten Bangka Tengah kemudian telah disepakati legislatif.
"Usulan awalnya dari Pemda, disepakati bersama dengan pihak DPRD, sudah dibahas di banggar," katanya.
Memotivasi Pegawai
Akademisi Kebijakan Publik STISIPOL Pahlawan 12 Bambang Ari Satria menyoroti pengusulan kenaikan gaji honorer di pemerintahan kabulaten Bangka Tengah.