SONORABANGKA.ID - Adalah Mi, kwetiau, bihun, sohun, dan misoa termasuk bahan-bahan makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Sekilas, makanan ini mirip berupa helaian mi panjang yang dimakan dengan cara digoreng, direbus, maupun sebagai bahan isian.
Tapi ternyata, mi, kwetiau, bihun, sohun, dan misoa memiliki perbedaan khusus. Makanan ini terbuat dari bahan, bentuknya, dan cara memasak yang berbeda.
Lalu, apa perbedaan mi, kwetiau, bihun, soun, dan misoa?
1. Mi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mi merupakan bahan makanan yang terbuat dari tepung terigu. Bentuknya seperti tali.
Mi biasanya dimasak dengan cara digoreng atau direbus. Sebagai pelengkap, mi akan diolah bersama daging, udang, sayuran, bumbu dan sebagainya.
Diberitakan Tasting Table, mi juga bisa dibuat dari ubi, rumput laut, umbi-umbian, tepung tapioka, kacang hijau, dan olahan dari sayur-sayuran lainnya.
Untuk membuat mi, adonan digiling dan dipotong memanjang. Garam akan ditambahkan dalam adonan untuk mencegah helai mi menyatu.
2. Kwetiau
Masih dikutip dari Tasting Table, kwetiau, kway teow, atau flat rice noodles merupakan jenis mi yang berbentuk tipis, lebar, dan pipih.
Kwetiau terbuat dari tepung beras dan air. Bahan lain seperti tapioka atau tepung maizena terkadang dicampur untuk meningkatkan kekenyalan kwetiau.
Meskipun sering terlihat seperti mi karena bentuknya yang panjang, dilansir dari situs Micheline Guide, cara pembuatannya mirip kue beras.
Caranya, donan yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, garam, minyak, dan air dikukus dalam panci. Setelah matang, adonan dikeluarkan lalu dipotong-potong lebar.
Mi asal China ini lalu dimasak dengan cara direndam dan direbus seperti pasta. Mi yang sudah matang baru kemudian ditambahkan ke tumisan untuk kwetiau goreng maupun rebusan sup untuk kwetiau kuah.
3. Bihun
Bihun juga terbuat dari tepung beras yang memiliki bentuk pipih dengan ukuran panjang dan lebar bervariasi.
Diberitakan Kompas.com (25/10/2020), bihun memiliki tekstur yang keras dan kenyal. Bihun mudah tercampur dengan bumbu masakannya saat dimasak dalam bentuk berkuah maupun tumisan.
Bihun memiliki bentuk yang tipis dan warna putih yang transparan. Karena bihun sangat tipis, waktu merebusnya tidak lama. Cukup tuangkan air mendidih maka bihun akan tidak lengket.
Dilansir dari Tasting Table, tambahkan bihun ke kuah yang direbus di saat-saat terakhir sebelum matang. Sajikan saat mie sudah empuk.
4. Sohun
Sohun memiliki bentuk yang lebih tipis bahkan hampir seperti benang. Makanan yang sering disebut mi kaca ini memiliki tampilan hampir transparan seperti kaca. Tekstur sohun sangat kenyal.
Dilansir dari The Spruce Eats (1/13/2023), bihun terbuat dari jenis pati lain selain gandum atau beras. Sohun bisa dibuat dari kacang hijau, tepung tapioka, dan tepung ubi jalar.
Proses pembuatan sohun menggunakan pati yang diambil dari berbagai sumber tadi sehingga sohun tidak memiliki rasa apa pun.
Untuk memasaknya, rendam sohun kering dengan air panas selama 3-6 menit. Kemudian, tiriskan dan bilas dengan air bersih dingin. Untuk mencegahnya lengket, tambahkan minyak.
Sohun yang sudah matang biasanya diolah menjadi tumisan sehingga terasa renyah.
5. Misoa
Misoa terbuat dari tepung gandum. Dikutip dari Delighted Cooking, misoa, misua, atau miswa sangat tipis dan lebih tipis daripada bihun.
Misoa yang kering memiliki warna hampir putih.
Misoa dapat digoreng atau direbus dalam sup. Misoa bisa matang dengan sangat cepat, sehingga lebih banyak ditambahkan ke sup saat sudah matang.
Misoa melunak dengan cepat dalam air panas. Kadang-kadang, misoa ditambahkan langsung ke kuah panas sesaat sebelum disajikan.
Walaupun demikian, misoa dapat dimasak menjadi hidangan apa saja, seperti ditumis hingga ditambahkan ke salad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Perbedaan Mi, Kwetiau, Bihun, Sohun, dan Misoa, Apa Saja?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/22/150000665/kenali-perbedaan-mi-kwetiau-bihun-sohun-dan-misoa-apa-saja-?page=all#page2.