Dampak dari tekanan berlebih pada saluran radiator dan mesin ini akan berisiko pada ketahanan komponen yakni radiator dan mesin, khususnya pada bagian packing kepala silindernya.
“Sifat tekanan pada air akan menekan ke segala arah, artinya air bertekanan ini akan mencari titik terlemahnya, jika ada suatu titik lebih lemah daripada katup tekanan tinggi pada tutup radiator maka bagian tersebut akan jebol,” ucap Hardi.
Hardi menjelaskan beberapa titik tersebut bisa di mana saja, namun yang paling sering terjadi adalah bagian tabung radiator atau upper lower tank radiator, bila bahannya masih plastik dari bawaan pabrik.
“Jika radiator sudah pernah diperbaiki menggunakan bahan kuningan, maka bagian tersebut akan lebih kuat sehingga risikonya bisa merusak paking kepala silinder dan bagian lebih empuk lainnya,” ucap Hardi.
Jadi, dalam membeli tutup radiator konsumen wajib menyamakan kodenya sesuai dengan bawaan pabrik, dan memastikan kondisi tutup radiator baik dengan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arti Kode 0.9 atau 1.1 pada Tutup Radiator, Jangan Salah Beli", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/141200415/arti-kode-0.9-atau-1.1-pada-tutup-radiator-jangan-salah-beli?page=all#page2.