Video yang melanggar pidana berisi penistaan, penghinaan, hoaks, atau menyudutkan orang yang direkam.
Jika orang yang direkam dan videonya disebarkan di media sosial merasa tidak nyaman, dia berhak melaporkan perekam video tersebut ke aparat berwenang untuk diselidiki dugaan pelanggarannya.
"Orang yang diambil gambarnya tidak nyaman bisa saja melapor. Aparat nanti akan menilai apakah ada pelanggaran pidana di situ atau tidak," ujar Usman.
Di sini, konteks video dan subjektifitas korban akan diperiksa. Aparat akan memeriksa apakah isi video tersebut melanggar pidana atau isinya kritikan yang positif.
Perekam video akan mendapatkan hukuman pidana kalau terbukti melanggar. Sementara sanksi administratif akan diberikan kalau membuat orang yang direkam tidak nyaman atau melanggar etika.
Ancaman hukuman pidana
Pakar hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Pranoto mengatakan, pelaku yang merekam video secara diam-diam dan tanpa izin berpotensi mendapatkan ancaman pidana.
"Ya, kalau diam-diam tidak boleh, apalagi disebarkan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).
Menurutnya, pelapor berhak melaporkan video yang dibuat secara diam-diam jika merasa keberatan.
Laporan juga bisa dibuat jika terdapat dugaan penghinaan, pencemaran nama baik, pengancaman, penyebaran berita palsu, SARA, kesusilaan, dan tindakan melanggar hukum lainnya dalam video tersebut.
Pranono menjelaskan, pelaku bisa terancam dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Aturan dalam UU ITE yang dapat disangkakan, seperti Pasal 32, Pasal 27, dan Pasal 45.
Di Pasal 32, setiap orang yang sengaja membagikan informasi milik orang lain tanpa izn berhak mendapatkan penjara maksimal 10 tahun dengan denda 5 miliar rupiah.
Selain itu, pelaku juga bisa dikenai Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 1365 KUHPerdata.
Tapi, Pranoto menambahkan, aturan tersebut tidak berlaku bagi video yang direkam diam-diam untuk kepentingan penyidikan.
Video yang diambil diam-dam untuk kasus penyidikan dibenarkan oleh undang-undang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merekam Orang Diam-diam dan Dibagikan di Media Sosial Bisa Dipidana, Ini Penjelasannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/28/100000665/merekam-orang-diam-diam-dan-dibagikan-di-media-sosial-bisa-dipidana-ini?page=all#page2.