Menurutnya, opsi ini terdengar jauh lebih realistis dan bermanfaat, baik bagi konsumen maupun produsen.
“Contohnya kalau di Amerika, hampir semua kendaraan listrik di sana pakai konektor model Tesla. Karena memang Tesla yang jaringannya luas dan sudah populer,” kata dia.
Penjelasan senada juga disampaikan oleh Edwin Dhamaputra, Lead Designer and Research Head Dhelvic, merek motor listrik lokal asal Surabaya, Jawa Timur.
Menurutnya, keseragaman konektor charger tidak cuma bisa memudahkan, namun juga menjadi area kompetisi yang baik bagi semua produsen.
“Bisa jadi nanti ada persaingan soal motor mana yang paling kompatibel, misalnya bisa dukung fast charging,” ujarnya.
Namun Edwin juga menggarisbawahi satu tantangan yang diprediksi ada. Keseragaman konektor hanya bisa direalisasikan bila ekosistem pendukung seperti SPKLU juga sudah banyak disebar.
“Selain tantangan buat kami (produsen), ini tantangan buat pemerintah juga. Koordinasi sama aturannya harus jelas, supaya industri ini (motor listrik) bisa berkembang,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kompak, Produsen Motor Listrik Dukung Standardisasi Konektor Charger", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/04/120200315/kompak-produsen-motor-listrik-dukung-standardisasi-konektor-charger?page=all#page2.