SONORABANGKA.ID - Adalah Menyusul bertumbuhnya industri sepeda motor listrik di Tanah Air, makin banyak dijumpai model-model terbaru yang sudah tersedia di pasaran.
Motor listrik kini tidak lagi monoton, sebab sudah mengusung desain khas produsen masing-masing. Selain itu, pabrikan lokal juga mulai unjuk gigi dan memamerkan model terbarunya.
Tapi keseragaman tersebut dianggap masih memiliki kelemahan, yakni belum adanya standardisasi baterai motor listrik yang bisa digunakan banyak model dan terkesan ringkas.
Menteri Perindustrian (menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, penggunaan baterai berstandardisasi untuk semua motor listrik dianggap mampu meningkatkan kenyamanan penggunaan, dan mempermudah konsumen.
Oleh karenanya, Agus menganjurkan, bahkan menantang produsen motor listrik untuk membantu realisasi terselenggaranya standardisasi baterai.
“Oleh karenanya perihal standardisasi baterai ini, saya memberikan challange (tantangan) pula bagi para produsen kendaraan listrik roda dua,” ucapnya di Tangerang, belum lama ini.
Menanggapi pernyataan Agus, beberapa produsen motor listrik mengaku keberatan. Pasalnya, standardisasi baterai dianggap bisa sangat berimbas pada performa motor produksi.
Sebagaimana diungkapkan oleh Garry Taifan, COO PT Garda Energi Nasional Indonesia selaku produsen motor listrik Savart. Menurutnya, standardisasi baterai bisa memberatkan produsen.
“Setiap motor listrik kan didesain dengan tenaga dan output daya yang berbeda-beda, tergantung keperluan. Enggak bisa kalau (baterai) pukul rata, semua sama,” ucapnya kepada Kompas.com.
Mengambil jalan tengah, Garry menyarankan pemerintah menerapkan standardisasi charging port, alias konektor charger untuk mengisi daya kendaraan.