Dikutip dari Sleep Foundation, penyebab sleep inertia belum diketahui secara pasti. Tapi, secara teori ada tiga penyebab sleep inertia terjadi, yaitu:
1. Peningkatan gelombang delta
Penelitian menunjukkan sleep inertia disebabkan karena adanya peningkatan gelombang delta di bagian belakang otak.
Gelombang delta atau gelombang lambat paling sering terlihat pada tahap tidr non-rapid eye movement (NREM). Gelombang delta lebih cenderung meningkat setelah periode kurang atau kehilangan tidur.
Sleep inertia mungkin terjadi ketika otak belum mengurangi gelombang delta sebagai persiapan untuk bangun, atau tiba-tiba terbangun selama tidur NREM.
2. Kadar adenosin
Adenosin adalah senyawa asam nukleat yang ditemukan di otak. Senyawa ini memainkan peran penting dalam tidur dan terjaga.
Saat bangun tidur, kadar adenosin seharusnya rendah.
Penelitian menunjukkan, kadar adenosin yang tinggi saat bangun tidur dapat menyebabkan sleep inertia.
3. Kekurangan tidur
Kekurangan tidur dapat menyebabkan aliran darah ke otak menjadi berkurang yang biasa disebut dengan Chronic fatigue syndrome (CFS).
Gejala CFS mirip dengan sleep inertia dan mungkin saja penurunan aliran darah saat bangun tidur mengakibatkan gejala sleep inertia.
Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan temuan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Tidur Sore Bikin Linglung Saat Bangun? Ini Kata Pakar", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/05/164500265/mengapa-tidur-sore-bikin-linglung-saat-bangun-ini-kata-pakar?page=all#page2.