"Yang penting bagaimana mengidentifikasi penyebabnya apakah karena dari kurang asupan gizi atau karena ada penyakit yang harus kita obati, makanya kita bawa tim kesehatan, dokter gizi dan dokter spesialis anak," kata M Haris.
Sementara Plt Kadinkes Bangka dr Yogi Yamani membenarkan terjadi penurunan kasus stunting di 10 Desa di 3 Kecamatan di Kabupaten Bangka. Dimana angka terbanyak kasus stunting ada di Kecamatan Mendo Barat. Namun belum bisa dipastikan jumlah pasti penurunannya.
Sebab perkembangan hasil dari intervensi stunting dilakukan dengan sistem. Jadi dari 320 kasus stunting di Kabupaten Bangka belum keluar hasil penurunannya.
"Tapi berdasarkan monev setiap desa locus stunting terjadi penurunan kasus. Dimana ada anak anak tercatat stunting setelah dilakukan intervensi memenuhi syarat tumbuh kembangnya," kata dr Yogi Yamani.
dr Yogi Yamani mengatakan angka pasti perkembangan kasus stunting dari intervensi yang dilakukan selama 1 bulan ini akan dirilis pas Senin (20/11/2023). Ini akan menjadi acuan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka dalam mengambil langkah berikutnya.
Sebab hasil monev didapati bebeapa anak mengalami stunting akibat faktor keturunan dan sakit bawaan. Jadi kasus stunting di Kabupaten Bangka tak hanya akibat kekurangan gizi saja.
"Nah kedepannya seperti anak yang memilki sakit bawaan akan fokus memulihkan kesehatan sembari terus memberikan asupan makanan bergizi," kata dr Yogi Yamani.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mei 2024 Kasus Stunting di Kabupaten Bangka Ditargetkan Tuntas, https://bangka.tribunnews.com/2023/11/17/mei-2024-kasus-stunting-di-kabupaten-bangka-ditargetkan-tuntas.