SonoraBangka.id - Belum lama ini, Pj Bupati Bangka M Haris menyatakan bahwa pada Mei 2024 kasus Stunting di Kabupaten Bangka ditargetkan tuntas.
Hal ini dikatakan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangka, Muhammad Haris Jum'at (17/11/2023) saat monitoring intervensi kesehatan di Tanjung Ratu Desa Rebo Kecamatan.
Progres terlihat menujukkan keberhasilan setelah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) serta intervensi kesehatan terhadap anak stunting yang dilakukan di 10 desa yang menjadi lokus stunting, didapatkan hasil yang menggembirakan, yakni ada pengurangan jumlah anak stunting.
"Kita sudah turun ke 10 desa yang ada anak stunting hasilnya memuaskan. Sebagian anak anak pertumbuhan membaik setelah intervensi makanan bergizi dan sekarang kita lakukan intervensi kesehatan dengan membawa dokter gizi dan dokter anak ke desa- desa. Kita optimis target bulan Mei 2024 zero Stunting Kabupaten Bangka bisa tercapai," kata M Haris.
M Haris mengatakan akan terus dilakukan setiap monev dan fokus adalah anak stuntingnya. Di beberapa desa Locus stunting jumlah kasus terus berkurang.
"Artinya kita bisa menangani ini kalau kita lakukan secara serius, semua peduli terhadap perkembangan anak anak maka kedepannya tentu tidak akan ada lafi kasus stunting," kata M Haris.
Dalam kegiatan intervensi kesehatan kepada anak stunting ini Tim Percepatan Penurunan Stunting membawa dokter ahli gizi dan spesialis anak. Juga membawa bantuan makanan tambahan dan susu.
Serta memberikan edukasi terutama kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil.
Dokter gizi memberikan arahan terkait asupan makanan bergizi untuk balita dan ibu hamil.
Sedangkan dokter anak memeriksa kesehatan guna mengidentifikasi jika anak mengalami penyakit bawaan yang menyebabkan gangguan pertumbuhan anak.
"Yang penting bagaimana mengidentifikasi penyebabnya apakah karena dari kurang asupan gizi atau karena ada penyakit yang harus kita obati, makanya kita bawa tim kesehatan, dokter gizi dan dokter spesialis anak," kata M Haris.
Sementara Plt Kadinkes Bangka dr Yogi Yamani membenarkan terjadi penurunan kasus stunting di 10 Desa di 3 Kecamatan di Kabupaten Bangka. Dimana angka terbanyak kasus stunting ada di Kecamatan Mendo Barat. Namun belum bisa dipastikan jumlah pasti penurunannya.
Sebab perkembangan hasil dari intervensi stunting dilakukan dengan sistem. Jadi dari 320 kasus stunting di Kabupaten Bangka belum keluar hasil penurunannya.
"Tapi berdasarkan monev setiap desa locus stunting terjadi penurunan kasus. Dimana ada anak anak tercatat stunting setelah dilakukan intervensi memenuhi syarat tumbuh kembangnya," kata dr Yogi Yamani.
dr Yogi Yamani mengatakan angka pasti perkembangan kasus stunting dari intervensi yang dilakukan selama 1 bulan ini akan dirilis pas Senin (20/11/2023). Ini akan menjadi acuan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka dalam mengambil langkah berikutnya.
Sebab hasil monev didapati bebeapa anak mengalami stunting akibat faktor keturunan dan sakit bawaan. Jadi kasus stunting di Kabupaten Bangka tak hanya akibat kekurangan gizi saja.
"Nah kedepannya seperti anak yang memilki sakit bawaan akan fokus memulihkan kesehatan sembari terus memberikan asupan makanan bergizi," kata dr Yogi Yamani.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mei 2024 Kasus Stunting di Kabupaten Bangka Ditargetkan Tuntas, https://bangka.tribunnews.com/2023/11/17/mei-2024-kasus-stunting-di-kabupaten-bangka-ditargetkan-tuntas.