"Ribuan warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Butuh korban berapa banyak untuk mengubah sikap redaksional kami?" demikian tertulis dalam surat tersebut.
Jurnalis tersebut juga membeberkan dapur redaksional BBC terkait pemilihan diksi-diksi saat membuat pemberitaannya yang terlalu memihak Israel.
Contohnya seperti kata 'pembantaian' dan 'kekejaman' yang hanya diperuntukan bagi Hamas lantaran organisasi militan tersebut dianggap sebagai satu-satunya penghasut dan pelaku kekerasan di Gaza.
"Ini tidak akurat tetapi sejalan dengan liputan BBC secara keselurahan," kata jurnalis tersebut kepada Aljazeera.
Kendati demikian, jurnalis itu tetap mengakui bahwa serangan Hamas ke Israel memang mengerikan.
Namun, berdasarkan surat yang ditulis, jurnalis itu menyebut Hamas tidak secara membabi buta menyerang siapapun seperti warga sipil layaknya serangan oleh Israel.
"Hamas tidak membenarkan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap ribuan warga sipil Palestina, dan BBC tidak terlihat mendukung logika tersebut," demikian yang tertulis dalam surat tersebut.
Lebih lanjut, jurnalis itu kembali mengingatkan agar BBC bersifat netral dan tidak memihak salah satu kubu.
"Kami meminta BBC untuk lebih merenungkan dan tunduk pada temuan-temuan berbasis bukti dari organisasi kemanusian resmi dan tidak memihak," ujarnya.
Alasan Sulit Tembus Gaza