Penulis penelitian mencatat bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa.
Selain itu, penelitian menunjukkan, jahe mungkin memiliki peran potensial dalam mengurangi komplikasi diabetes.
Percobaan lain yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan hasil serupa pada gula darah ketika mengonsumsi suplemen jahe.
Cara kerja jahe melakukan hal ini mungkin karena efeknya yang meredam enzim tertentu.
Penghambatan enzim-enzim ini membantu otot menyerap glukosa dengan lebih efisien, menyisakan lebih sedikit glukosa dalam darah, serta memiliki efek positif pada sensitivitas insulin.
4. Meredakan sakit kepala
Memasukkan jahe ke dalam makanan harian Anda dapat membantu meringankan gejala nyeri akibat sakit kepala.
Manfaat tersebut didapatkan berkat senyawa gingerol yang ada dalam jahe, yang memberi rasa dan memiliki manfaat antiinflamasi yang dapat menargetkan peradangan yang sering menjadi akar sakit kepala.
Oleh karena itu, ahli gizi diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics Ginger Hultin merekomendasikan untuk mengonsumsi secangkir teh jahe saat mengalami sakit kepala.
Selain sifat antiinflamasinya, rutin mengonsumsi jahe juga dapat memicu pelepasan hormon serotonin.