Menurut Inggrid, konsumsi ubi cilembu atau jenis ubi jalar lainnya masih tetap akan menaikkan kadar gula darah. Namun, lantaran indeks glikemik yang tidak tinggi, naiknya kadar gula darah relatif lebih lambat setelah makan makanan ini.
"Tidak secepat mengonsumsi nasi, tepung terigu, atau roti," kata Inggrid.
Penderita diabetes tetap perlu waspada
Meski indeks glikemik ubi cilembu rendah, penderita diabetes masih perlu memperhatikan dan membatasi asupan ubi cilembu.
Batas asupan ubi yang aman ini, menurut Inggrid, disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Pembatasan jumlah asupan juga berlaku untuk konsumsi makanan sumber karbohidrat selain ubi jalar.
"Jadi termasuk dia seberapa banyak bisa mengonsumsi ubi cilembu itu tergantung keparahan dari diabetesnya, tetap saja ada pembatasan," kata dia.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022), ubi cilembu sebaiknya dijadikan camilan dengan batas sekali makan dan tidak berlebihan.
Makanan ini juga sebaiknya tidak dimakan setiap hari, serta hanya sebagai selingan untuk beberapa hari dalam seminggu.
Sementara itu, bagian lain dari ubi cilembu, daunnya, juga dapat dikonsumsi untuk mengontrol kadar gula darah.
"Ada beberapa penelitian menunjukkan daun ubi cilembu bisa menurunkan gula darah," papar Inggrid.
"Jadi kalau memang tujuannya untuk menurunkan gula darah, penderita diabetes bisa mengonsumsi daun ubi cilembu atau ubi jalar," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Rasa Manis, Ini Manfaat Ubi Cilembu dan Efeknya pada Gula Darah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/26/073000265/punya-rasa-manis-ini-manfaat-ubi-cilembu-dan-efeknya-pada-gula-darah?page=all#page2.