"Tren kinerja industri pengolahan nonmigas sedang mengalami kenaikan, terutama di Triwulan III 2023. Subsektor industri yang pertumbuhannya meningkat pada 2023 antara lain industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik, industri logam dasar dan industri angkutan," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 22,0 miliar dollar AS pada November 2023. Angka tersebut setara Rp 340,67 triliun pada kurs Rp 15.485 per dollar AS.
Data BPS menyebutkan, ekspor Indonesia turun 0,67 persen dibandingkan Oktober 2023 sebesar 22,15 miliar dollar AS. Jumlah tersebut juga turun 8,56 persen secara tahunan dibandingkan ekspor November 2022 sebesar 24,06 miliar dollar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, penurunan ekspor RI November 2023 didorong oleh penurunan ekspor non-minyak dan gas (migas). Hal tersebut terutama pada golongan bahan bakar non mineral, lemak dan minyak hewani (nabati), dan pulp dari kayu.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tren pelemahan ekspor masih berlanjut. Nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 8,56 persen secara tahunan," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).
Ia menambahkan, total sektor nonmigas adalah 20,72 miliar dollar AS. Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan berkontribusi sebesar 0,37 miliar dollar AS.
Sektor pertambangan dan lainnya menyumbang 4,27 miliar dollar AS. Sedangkan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 16,07 miliar dollar AS.
Pudji memaparkan, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor.
"Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yang turun 27,47 persen," imbuh dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenperin Targetkan Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas Mencapai 5,80 Persen pada 2024", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/12/29/090000126/kemenperin-targetkan-pertumbuhan-industri-pengolahan-nonmigas-mencapai-5-80?page=all#page2.