Menurut penelitian tersebut, golongan darah tertentu tampaknya memiliki kemungkinan genetik lebih besar untuk memproduksi bahan kimia dalam tubuh.
Bahan kimia inilah yang nantinya dapat memengaruhi impulsif dan sensasi dalam tubuh, dilansir dari PsychCentral.
Dengan cara ini, para peneliti berpendapat bahwa golongan darah mungkin terkait dengan kepribadian.
Meskipun demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa golongan darah menjadi penyebab berkembangnya kepribadian seseorang.
Oleh karena itu, penulis penelitian tersebut mengatakan kepada pembaca agar berhati-hati ketika menafsirkan hasil penelitian ini karena hubungan kepribadian dengan golongan darah bisa dianggap "sangat minimal".
Lalu, dari mana asal mula hipotesis hubungan golongan darah dan kepribadian?
Sejarah teori golongan darah dan kepribadian
Teori kepribadian golongan darah pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929 oleh Tokeji Furukawa.
Pada tahun tersebut, Furukawa menerbitkan sebuah studi tentang kepribadian dan golongan darah, dikutip dari PsychCentral.
Furukawa menyajikan statistik awal untuk teorinya berdasarkan sampel populasi kecil. Setelah dipublikasikan, bukti tersebut kemudian dipertanyakan karena diduga kepentingan politik dan sampel yang terlalu kecil.
Meskipun demikian, teori Furukawa tentang kepribadian golongan darah tetap ada dan dipopulerkan kembali pada tahun 1970-an oleh peneliti independen dan jurnalis Masahiko Nomi.
Dalam laporannya, Nomi memperluas konsep Furukawa dan memasukkan data dari berbagai pendekatan metode, seperti kuesioner, survei, observasi, dan analisis statistik.
Nomi menambahkan teori kepribadian golongan darah yang asli dan menyatakan bahwa golongan darah dapat dikaitkan dengan penyakit atau kecenderungan fisik.
Dan seperti karya Furukawa, laporan Nomi juga mendapat kritik karena sampel tidak terkendali dan bersifat anekdot.
Meskipun demikian, teori ini terus dipercayai dan buku-buku mengenai hubungan golongan darah dan kepribadian menjadi buku terlaris di Jepang, dilansir dari Healthline.
Terlebih lagi, teori ini menawarkan cara-cara praktis untuk menyelesaikan permasalahan dalam hubungan seseorang sesuai dengan golongan darah, seperti permasalahan dalam hubungan romantis, tempat kerja, dan keluarga.
Hal-hal praktis seperti inilah yang dibutuhkan oleh orang-orang agar lebih memahami situasi sosial yang mereka hadapi setiap harinya.
Dalam arti lain, manusia menginginkan jawaban yang dapat mengatur cara memahami hubungan, karena selama ini manusia mempunyai keterbatasan dalam memahami hubungan sosial.
Akhirnya, orang-orang akan mengeksplorasi hal-hal pseudo-sains seperti pada teori golongan darah dan kepribadian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Golongan Darah Memengaruhi Kepribadian Seseorang? Ini Penjelasan Sains", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/22/090000665/apakah-golongan-darah-memengaruhi-kepribadian-seseorang-ini-penjelasan?page=all#page2.