Ilustrasi buah dan sayur. 95,4 persen orang Indonesia kurang makan sayur dan buah.(iStockPhoto/YelenaYemchuk)
Ilustrasi buah dan sayur. 95,4 persen orang Indonesia kurang makan sayur dan buah.(iStockPhoto/YelenaYemchuk) ( KOMPAS.COM)

95 Persen Orang Indonesia Kurang Sayur dan Buah, Berapa Untuk Porsi Idealnya?

24 Januari 2024 21:48 WIB

Oleh karena itu, masyarakat seharusnya tak perlu khawatir akan bosan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari.

"Kuncinya makanlah yang beragam, rotasi, kombinasi, variasi. Insyaallah semua kebutuhan dan kebaikan didapatkan," ujar Tan.

Masyarakat juga dapat menerapkan pedoman gizi seimbang Isi Piringku yang digencarkan oleh Kemenkes.

Konsep Isi Piringku menggambarkan porsi sekali makan terdiri dari 50 persen buah dan sayuran serta 50 persen sisanya makanan pokok dan lauk-pauk.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Isi Piringku mengharuskan suatu makanan memenuhi:

  • 1/6 piring makan berupa buah berbagai jenis dan warna
  • 1/3 piring makan berupa berbagai jenis sayuran
  • 1/6 piring merupakan lauk-pauk protein, baik hewani maupun nabati
  • 1/3 piring berupa makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat kompleks seperti biji-bijian dan beras, serta sebaiknya bukan karbohidrat simpleks, termasuk tepung dan gula.

"Kalau menerapkan ini (Isi Piringku), pasti tercapai anjuran WHO (soal makan sayur dan buah)," kata Tan.

Makan buah dan sayur cegah minum suplemen

Jika asupan sayur dan buah terpenuhi, masyarakat tidak perlu lagi rutin minum suplemen untuk menambah vitamin dan mineral.

Misalnya, mengonsumsi satu buah mangga tidak hanya menyumbang vitamin C, tetapi juga vitamin A, serat, fruktosa, dan berbagai jenis mineral.

Sering mengonsumsi suplemen justru meningkatkan risiko zat tertimbun dalam jaringan dan meracuni tubuh.

"Alam sudah mencukupi sebenarnya, jika kita hidup baik," lanjutnya.

Sementara itu, Nadia mengatakan, Kemenkes akan meningkatkan kampanye dan edukasi pedoman gizi seimbang untuk mengatasi minimnya asupan sayur dan buah.

"Juga dengan germas (gerakan masyarakat hidup sehat) dan kampanye PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)," tutur Nadia.

Rutin mengonsumsi sayur dan buah sesuai porsi pun perlu diajarkan sejak usia dini agar menjadi kebiasaan sehat.

Kemenkes berencana mengajak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk berkolaborasi mengembangkan kebiasaan sehat ini.

"Bersama Kemendikbud Ristek mengembangkan bahan ajar untuk anak SD (sekolah dasar)," kata Nadia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "95 Persen Orang Indonesia Kurang Sayur dan Buah, Berapa Porsi Idealnya?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/24/103000165/95-persen-orang-indonesia-kurang-sayur-dan-buah-berapa-porsi-idealnya?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm