Kondisi tersebut terutama terjadi pada penderita sindrom iritasi usus besar alias irritable bowel syndrome (IBS).
Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, diare, kram perut, dan kembung.
Umumnya, penderita IBS dianjurkan untuk membatasi atau pun menghindari makanan yang mengandung banyak serat, seperti rambutan.
Penderita masalah kesehatan ini pun perlu menghindari makanan dengan kandungan FODMAP, yakni sumber karbohidrat rantai pendek yang terdiri dari oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
Sementara itu, rambutan juga masuk ke dalam golongan monosakarida, makanan dengan sumber karbohidrat utama berupa fruktosa.
Untuk alasan tersebut, mengonsumsi buah rambutan berpotensi memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar atau masalah pencernaan.
5. Potensial membuat gula darah naik
Makan rambutan dalam jumlah banyak, terutama buah yang terlalu matang, juga berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah.
Kandungan karbohidrat buah per 100 gramnya adalah 31 gram. Komposisi karbohidrat ini sebagian berupa gula alami.
Meskipun ada beberapa potensi efek samping terlalu banyak makan rambutan untuk kesehatan, membatasi konsumsi rambutan sebanyak 100 gram atau sekitar 3-4 buah per hari umumnya relatif aman untuk kadar gula darah maupun kesehatan secara umum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Rambutan yang Jarang Diketahui", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/28/093000065/5-efek-samping-terlalu-banyak-makan-rambutan-yang-jarang-diketahui?page=all#page2.