Ilustrasi omelet atau telur dadar. Telur dadar bukan faktor langsung kanker dan diabetes.(SHUTTERSTOCK/Evgeniya369)
Ilustrasi omelet atau telur dadar. Telur dadar bukan faktor langsung kanker dan diabetes.(SHUTTERSTOCK/Evgeniya369) ( KOMPAS.COM)

Makan Telur Dadar Disebut Bisa Picu Diabetes dan Kanker, Ahli Ungkap Untuk Faktanya

18 Februari 2024 20:44 WIB

Terlebih, jika telah menyesuaikan konsumsi telur dengan kebutuhan protein harian per berat badan ideal.

"Baru berefek (buruk) kalau (goreng telur) pakai jelantah. Tapi minyaknya yang jelek bukan telurnya," jelasnya.

Makan telur dadar bukan faktor langsung

Terpisah, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Darmo Surabaya, Decsa Medika Hertanto mengatakan, tidak ada bukti valid yang menunjukkan konsumsi telur dadar dapat memicu kanker dan diabetes.

"Bukti ilmiah dan jurnal tidak berdasar," kata Decsa dalam unggahan X (Twitter), @decsamh, Kamis.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Decsa untuk mengutip penjelasannya yang tertuang dalam unggahan sebagai bahan pemberitaan.

Decsa menjelaskan, telur dadar tidak secara langsung berkaitan dengan penyebab dan faktor risiko diabetes serta kanker.

Menurut dia, pemicu dapat datang dari cara pengolahannya, seperti jarang mengganti minyak yang digunakan untuk menggoreng telur.

"Minyak sudah hitam digoreng sampai gosong bisa jadi ada risiko kanker. Atau mungkin telur sehari bisa 20 butir terus tidak olahraga, bikin risiko obesitas naik terus jadi diabetes," ujarnya.

Penyakit kanker disebabkan oleh banyak faktor, tetapi paling utama adalah mutasi DNA. Mutasi dapat terjadi dari lahir, diturunkan, atau akibat kerusakan selama manusia menua.

Selain itu, lanjut Decsa, dapat juga karena paparan kimia seperti rokok, alkohol dalam waktu yang lama, radiasi, serta asbestos (asbes).

Khusus kanker kulit, dapat dipicu juga oleh paparan sinar UV dari matahari dalam jangka waktu yang lama.

"Atau bisa juga infeksi virus seperti HPV jadinya kanker serviks atau hepatitis B dan C yang jadi hepatoma atau kanker liver," ungkapnya.

Sama seperti kanker, diabetes merupakan penyakit yang multifaktorial dengan beragam faktor risiko, mulai dari genetik, gaya hidup, kegemukan atau obesitas, dan sebagainya.

Decsa mengatakan, penyakit ini terjadi karena resistensi insulin, baik di reseptor insulin dalam sel atau produksi insulin yang tidak ada di dalam sel beta pankreas.

"Poinnya bukan telor dadar langsung bikin kanker dan diabetes. Dua penyakit di atas itu multifaktor. Jadi santuy saja lah," kata Decsa.

Dia berpesan, kuncinya ada pada cara pengolahan telur dadar serta penerapan gaya hidup sehat.

"Intinya ingat cara pengolahan, jumlah, porsi harian, dan diimbangi olahraga. Intinya keseimbangan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Telur Dadar Disebut Bisa Picu Diabetes dan Kanker, Ahli Ungkap Faktanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/18/083000565/makan-telur-dadar-disebut-bisa-picu-diabetes-dan-kanker-ahli-ungkap?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm