Penelitian kecil lainnya pada 40 orang dengan osteoartritis menunjukkan, konsumsi 1.500 mg kurkumin setiap hari secara signifikan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik, dibandingkan dengan plasebo.
Jahe juga telah terbukti mengurangi rasa sakit kronis yang terkait dengan artritis, bersama dengan beberapa kondisi lainnya.
Misalnya, penelitian yang dilakukan selama 5 hari pada 120 wanita mencatat bahwa mengonsumsi 500 mg bubuk akar jahe 3 kali sehari dapat mengurangi intensitas dan durasi nyeri haid.
Penelitian lain pada 74 orang menemukan, mengonsumsi 2 gram jahe selama 11 hari secara signifikan mengurangi nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga.
3. Mendukung fungsi kekebalan tubuh
Banyak orang mengonsumsi jahe dan kunyit untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menghindari gejala pilek atau flu.
Beberapa penelitian menunjukkan, jahe mungkin memiliki sifat peningkat kekebalan tubuh yang kuat.
Satu penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa jahe segar efektif melawan human respiratory syncytial virus (HRSV), yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penelitian tabung reaksi lainnya menemukan bahwa ekstrak jahe memblokir pertumbuhan beberapa jenis patogen saluran pernapasan.
Sebuah penelitian pada tikus juga mencatat bahwa mengonsumsi ekstrak jahe memblokir aktivasi beberapa sel kekebalan pro-inflamasi dan mengurangi gejala alergi musiman, seperti bersin-bersin.