Polip rahim dan fibroid merupakan semacam daging yang tumbuh di organ reproduksi wanita tepatnya pada bagian dalam. Dua penyakit tersebut secara umum sifatnya jinak, tetapi bisa berkembang menjadi ganas.
Walaupun bukan sel kanker, tetapi penyakit ini bisa menyebabkan banyak masalah seperti nyeri perut, sakit ketika berhubungan intim, perdarahan, maupun perut yang membesar. Pendarahan yang terjadi akibat polip dan fibroid juga bisa memicu terjadinya polimenorea.
5. Tumor atau Sel Kanker
Polimenorea juga dapat diakibatkan oleh adanya sel kanker maupun tumor di organ-organ reproduksi wanita. Adanya keganasan dari sel kanker atau tumor tersebit bisa menyebabkan terganggunya siklus haid.
6. Koagulopati
Koagulopati ialah gangguan yang dapat menyebabkan darah menjadi sulit menggumpal. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh penyakit menurun seperti hemofilia atau kurangnya asupan protein. Wanita yang terkena koagulopati akan lebih mudah mengalami menstruasi dan perdarahan apabila dibandingkan dengan wanita pada umumnya.
7. Komplikasi Pada Penggunaan Alat Kontrasepsi
Pemakaian alat kontrasepsi baik yang hormonal maupun non-hormonal bisa menjadi penyebab terjadinya polimenorea. Kontrasepsi hormonal berkemungkinan untuk mengganggu kinerja hormon sehingga menyebabkan tidak teraturnya siklus haid.
Sementara itu, pemakaian kontrasepsi non-hormonal seperti KB spiral juga memiliki risiko infeksi. Hal tersebut yang dapat menjadi penyebab wanita mengalami menstruasi atau perdarahan yang lebih sering.
8. Masa Transisi Menopause