"Penggunaan B30 sudah mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 22,7 juta ton CO2 equivalent sehingga implementasi B50 diperkirakan mampu menurunkan emisi setidaknya 50 jut aton CO2 equivalent," ujar dia.
Keunggulan lain dari B50 adalah kandungan sulfurnya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar solar konvensional.
Kalau terlalu tinggi kadarnya sulfur pada solar dapat menyebabkan kerak, menimbulkan kerusakan pada komponen mesin, hingga saluran bahan bakar.
Dengan kandungan sulfur yang lebih rendah, B50 diharapkan dapat memperpanjang umur mesin kendaraan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Meski demikian, Andi mengatakan tantangan utama dalam pengembangan Biodiesel B50 adalah pemenuhan bahan baku CPO dan peningkatan efisiensi produksi pabrik.
"Kami juga sedang melakukan penyesuaian infrastruktur dan sarana prasarananya untuk program B50 ke depan," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "B50 Resmi Diluncurkan, Berikut Hasil Uji Coba pada Kendaraan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/20/150100015/b50-resmi-diluncurkan-berikut-hasil-uji-coba-pada-kendaraan.