( )

Dari Desain Bangunan Sampai Larangan Bagi Pengunjung Rumah Sultan, Ini 5 Fakta Unik Keraton Yogayakarta

30 Agustus 2024 10:33 WIB

SonoraBangka.id - Memang, selain sarat dengan kisah sejarah, Keraton Yogyakarta juga menyimpan beberapa fakta unik.

Fakta unik ini tidak hanya terkait sosial dan budaya tetapi juga lingkungan Keraton Yogyakarta.

Ini sejumlah fakta unik Keraton Yogyakarta tersebut.

1. Desain mirip Keraton Surakarta
Keraton dengan nama lengkap Keraton Ngayogyakarta Hadiningkrat ini didirikan tahun 1755.

Pendiriannya tidak lepas dari perpecahan Mataram Islam menjadi dua; Keraton Solo dan Yogyakarta.

Desain dari Keraton Yogyakarta sendiri sangat mirip dengan Keraton Surakarta.

Ini karena keduanya didesain Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I.

2. Konsep sumbu filosofi
Bila ditarik garis, posisi Keraton Yogyakarta segaris lurus dengan Tugu Jogja dan Gunung Merapi.

Ini tidak lepas dari konsep sumbu filosofi yang dianut Keraton Yogyakarta.

Sumbu filosofi merupakan bagian dari konsep kosmologis Jawa.

Yakni, bahwa kehidupan wujud dari hubungan harmonis antara dua kekuatan, Gunung Merapi dan Laut Selatan.

3. Tidak pernah kebanjiran
Ketika akan dibangun, dipilih permukaan tanah yang seperti gundukan tinggi dibandingkan sekitarnya.

Istilah orang Jawa adalah bathok buluk atau cangkang kura-kura.

Karena lokasinya di cangkang kura-kura, Keraton Yogyakarta tidak pernah kebanjiran.

Di zaman dulu Keraton Yogyakarta juga mudah terlihat dari kejauhan oleh masyarakat sekitar.

Itu tidak lepas karena posisinya yang lebih tinggi dibandingkan bangunan lain.

Siti Hinggil, nama salah satu bangsal di keraton, posisinya termasuk paling tinggi di antara bangunan lain.

Area ini sering jadi tempat Sultan melihat dengan jelas pemandangan Gunung Merapi.

4. Terdiri atas lima bagian areal
Kompleks Keraton Yogyakarta memiliki luas sekitar 184 hektare.

Kompleks ini meliputi Benteng Baluwarti, Alun-Alun Lor, Alun-Alun Kidul, Gapura Gladak, dan Masjid Gedhe.

Kompleks keraton dikelilingi tembok lebar, beteng namanya. Panjangnya 1 kilometer tinggi 3,5 meter.

Di dekat beteng, terdapat jalan kecil tempat menyimpan senjata dan amunisi.

5. Ada sejumlah larangan bagi pelancong yang datang
Sebagai tempat tinggal Sultan, ada sejumlah larangan bagi orang dan turis yang datang ke keraton.

Yaitu, mereka tidak boleh mengenakan topi karena dianggap tidak menghormati penghuni keraton.

Orang tidak boleh berfoto dengan pose membelakangi Abdi Dalem di keraton.

Karena mereka adalah pegawai keraton yang dihormati.

Orang tidak boleh sembarangan duduk. Begitu pula tidak boleh sembarangan memotret.

Salah satu tempat yang tidak boleh dipotret adalah Museum Batik.

Sebab, di sini disimpan banyak benda keramat milik kerajaan.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115033833/5-fakta-unik-keraton-yogayakarta-dari-desain-bangunan-sampai-larangan-bagi-pengunjung-rumah-sultan?page=3

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm