SonoraBangka.id - Dengan cuaca panas yang melanda Indonesia membuat sebagian orang mencari sesuatu hal yang bisa mendinginkan suhu tubuh.
Salah satunya adalah dengan tidur di lantai.
Tidur di lantai adalah pilihan yang diambil beberapa orang karena bisa mendinginkan badan.
Selain itu, beberapa alasan lain tidur di lantai karena kepercayaan, hingga ruang tidur yang terbatas.
Jika Anda termasuk yang senang tidur di lantai terlebih ketika cuaca panas tengah melanda di Indonesia, simak baik dan buruknya.
Berikut plus dan minus tidur di lantai seperti yang dilansir dari Sleep Foundation.
Berdasar penelitian, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari tidur di lantai.
Di negara tropis yang sering terdera panasnya kemarau, tidur di lantai adalah pilihan banyak orang.
Dengan tidur di lantai kita akan mendapatkan suhu dingin dari tanah. Suhu yang nyaman ini bisa membuat tidur lebih nyenyak dan pulas.
Hampir sebagian besar ahli bedah ortopedi menyarankan pasien dengan gangguan tulang punggung untuk tidur di kasur atau alas tidur yang rata dan padat.
Alas yang rata ini bisa termasuk lantai. Ketika tidur di kasur yang empuk dan bergelombang, nyeri punggung justru akan memburuk.
Kasur yang tertimpa berat badan kita akan melengkung ke bawah dan membuat postur tubuh kita ketika tidur akan buruk.
Tidur di lantai bisa memperbaiki postur tubuh yang membungkuk. Dengan tidur di lantai yang lurus dan rata, maka tulang punggung akan terbaring dalam posisi lurus ketika tidur.
Jika dilakukan rutin, tidur di lantai bisa meluruskan otot punggung dan postur tubuh yang membungkuk.
Di samping memiliki keuntungan atau manfaat bagi kesehatan, tidur di lantai juga memiliki kerugian yang bisa menganggu kesehatan tubuh kita. Berikut ini 3 di antaranya:
Jika bagi beberapa orang tidur di lantai bisa meredakan nyeri punggung mereka, bagi beberapa orang lagi tidur di lantai justru bisa memperparah nyeri sendi terutama sendi pada pinggul dan pundak.
Hal ini bisa terjadi karena suhu lantai yang terlalu dingin sehingga menyiksa persendian.
Tidur di lantai ketika musim kemarau memang nyaman, namun jika dilakukan di musim penghujan, tidur di lantai bisa memancing penyakit.
Suhu lantai akan menjadi berkali-kali lipat lebih dingin karena suhu di sekitar rumah kita sudah turun akibat curah hujan.
Kita yang alergi debu sebaiknya menghindari tidur di lantai.
Karena debu, polen dan serangga kecil-kecil yang ada di lemari dan meja bisa terbawa angin dan berkumpul lebih banyak di permukaan lantai.
Tidur di lantai tak disarankan bagi mereka yang memiliki keterbatasan gerak karena masalah persendian dan tulang dan mereka yang mudah terserang alergi karena debu dan hawa dingin.
Tidur di lantai juga tak disarankan bagi mereka yang sudah berusia menjelang senja.
Karena semakin tua usia kita, tubuh akan semakin mudah kedinginan dengan kesehatan tulang yang juga semakin turun.
Seseorang dengan gangguan kesehatan yang sensitif terhadap suhu dingin juga tak disarankan tidur di lantai. Seperti penderita diabetes, anemia, dan hipothyroidism.
Untuk Anda yang tak memiliki gangguan penyakit di atas dan masih tergolong usia produktif, kita bisa aman tidur di lantai asal membersihkan dulu lantai dari debu dan kotoran yang bisa mengganggu saluran napas.
Perlu di ingat juga untuk menggunakan bantal dengan ketebalan yang disesuaikan dengan kenyamanan tubuh ketika berbaring.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053778868/bolehkah-tidur-di-lantai-saat-cuaca-panas-ini-manfaat-dan-bahayanya?page=all