Meskipun dukungan dari orangtua sangat penting, anak juga perlu belajar cara menghadapi situasi bullying secara mandiri.
Ajarkan anak untuk mengabaikan kata-kata kasar, tidak memberikan reaksi berlebihan, dan mempercayakan pada orang dewasa jika merasa tidak aman.
Misalnya, jika seseorang mengganggu anak dengan panggilan nama yang tidak baik, ajarkan anak untuk merespon dengan tegas namun tidak emosional, atau segera meninggalkan situasi yang tidak nyaman tersebut.
Ini membantu anak merasa lebih berdaya dan mengurangi dampak emosional dari perilaku bullying.
Beberapa anak mungkin menunjukkan tanda-tanda stres atau trauma setelah mengalami bullying.
Ini bisa berupa kesulitan tidur, hilangnya minat pada aktivitas yang disukai, atau perubahan suasana hati yang drastis.
Jika Moms melihat tanda-tanda ini, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog anak, untuk memberikan dukungan tambahan kepada anak.
Gejala yang Perlu Diwaspadai:
- Menarik diri dari pergaulan atau lingkungan sosial
- Penurunan prestasi di sekolah
- Perubahan kebiasaan makan atau tidur
- Sikap yang lebih mudah marah atau gelisah
Dengan bantuan profesional, anak dapat belajar mengatasi perasaan negatif dan pulih dari pengalaman traumatis yang mungkin dialaminya.
Menghadapi anak yang menjadi korban bullying di sekolah bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan cara yang tepat, Moms bisa memberikan dukungan terbaik untuk anak.
Mulailah dengan mendengarkan cerita anak dengan empati, tidak menyalahkannya, dan mengajarkan cara merespon tanpa kekerasan.
Selalu berkolaborasi dengan pihak sekolah dan dorong anak untuk mengembangkan rasa percaya diri yang kuat.
Yang paling penting, tunjukkan bahwa Moms selalu siap mendukungnya dalam setiap langkah yang diambil.
Tentunya, dengan peran aktif orangtua, anak akan lebih mampu menghadapi situasi bullying dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat serta resilien di masa depan.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/024174844/bagaimana-cara-orangtua-merespons-anak-jadi-korban-bullying-di-sekolah?page=all