( )

Penghargaan The Best Tourism Village 2024 di dapat dari Keharmonisan Manusia dan Alam di Desa Wisata Jatiluwih, Bali

19 November 2024 09:48 WIB

SonoraBangka.id - Penghargaan The Best Tourism Village 2024 Desa wisata Jatiluwih baru saja di dapat dari UN Tourism.

Satu jam perjalanan dari Denpasar, Desa wisata Jatiluwih berada di Kecamatan Penebel, Tabanan.

Desa wisata Jatiluwih berada di ketinggian 685 mdpl, tepatnya di lereng Batukaru.

Selain pemandangan cantik, desa ini menyimpan tradisi dan upacara tradisional berusia ratusan tahun.

Sistem pengairan subak
Sebagian besar penduduk desa wisata Jatiluwih berprofesi sebagai petani.

Pemandangan utama dari desa ini adalah pematang sawah yang serba hijau dan asri. 

Penduduknya masih mempertahankan sistim irigasi subak yang sudah digunakan sejak abad ke 11.

Subak mengimplementasikan konsep keseimbangan dan harmonisasi antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Filosofinya berasal dari ajaran Tri Hita Karana dari agama Hindu.

Tahun 2012, sistem pengairan subak diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya yang perlu dilindungi.

Di desa wisata Jatiluwih, turis suka mengelilingi pematang sawah yang berundah-undak atau terasering.

Di saat itulah, orang bisa melihat cara menanam padi, subak, atau bila saatnya panen, ikut memanen padi.

Desa wisata Jatiluwih terkenal sebagai sentra beras merah.

Beras yang dihasilkannya lebih pulen dan aromanya harum.

Sistem pengairan Subak di Desa Wisata Jatiluwih diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya yang perlu dilindungi.

Pilihan wisata berbeda
Di sekitar desa wisata Jatiluwih terdapat sejumlah tempat wisata alam yang indah dan memesona.

Antara lain air terjun Yeh Ho yang memiliki ketinggian 8 meter.

Airnya masih jernih dan lokasinya tersembunyi. Untuk mencapainya harus melalui jalan setapak. 

Lokasinya di jalan Batu Lueih Kann, Banjar Gunung Sari Umah Kayu, Desa Jatiluwih.

Untuk mencoba kuliner khas Bali di sini, ada Warung Dhea Jatiluwih.

Tempat makan lainnya, Gong Jatiluwih, yang lokasinya di dekat areal sawah.

Di sini juga diselenggarakan cooking class masakan tradisional Bali yang diadakan Klub Terrace Jatiluwih.

Tempat ini mengajarkan masak dengan bahan-bahan organik yang ambil langsung dari petani.

Cooking class berlokasi di Banjar Utu, Subak Umedui, Jatiluwih. Biayanya Rp700.000 per orang.

Buka setiap hari. Tiket masuk Desa Wisata Jatiluwih Rp15.000 (dewasa), Rp5.000 (anak-anak).

Nah, untuk fasilitas di desa sudah lengkap mulai dari area parkir, tempat makan, jungle tracking, dan spot berfoto.

Bagaimana, tertarik untuk kesini?

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115326193/keharmonisan-manusia-dan-alam-di-desa-wisata-jatiluwih-bali-yang-mendapat-penghargaan-the-best-tourism-village-2024?page=2

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm