Penelitian Pembenihan Kepiting Bakau
Penelitian Pembenihan Kepiting Bakau ( Diskominfosta Bangka Tengah)

Desa Guntung di Jadikan Pusat Penelitian Pembenihan Kepiting Bakau oleh IPB University

11 Desember 2024 15:52 WIB

SonoraBangka.idPilot Project Hatchery (pembenihan) kepiting bakau dilaksanakan di Instalasi Guntung, UPTD Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (10/12/2024).

Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terpilih menjadi salah satu lokus kegiatan implementasi sea farming system berbasis marikultur cerdas dalam rangka optimalisasi kampung kepiting yang berkelanjutan, melalui Program Dana Padanan Kemendikbudristek dengan Tim Pengusul IPB University di tahun 2024 ini.

Dalam uji coba dan penelitian pembenihan kepiting bakau, akan dibimbing langsung oleh tim ahli/pakar dari IPB University.

Algafry Rahman, Bupati Bangka Tengah yang hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan dukungannya pada keberlanjutan usaha budidaya kepiting bakau baik dari sisi ekonomi maupun ekologi.

"Kami berterima kasih sekali karena Bangka Tengah dapat dipilih menjadi tempat untuk penelitian dan pengembangan khususnya ketem remangok (kepiting bakau) ini. Saya selaku Bupati sangat mendukung dan mendorong kemajuannya baik dari hulu hingga ke hilir," ungkap Algafry.

Tak dipungkiri, dirinya menyadari habitat dari kepiting bakau ini semakin menurun tiap tahunnya. Ia pun mengharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya hutan mangrove.

"Yang terpenting sekarang adalah bagaimana proses pemanfaatan lingkungan yang ada saat ini betul-betul kita manfaatkan. Hari ini, IPB melalui kegiatan Kedaireka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) menunjuk Desa Guntung sebagai pusat penelitian pengembangan produk Kepiting Bakau. Nantinya diharapkan masyarakat akan lebih paham dan terbuka hatinya untuk mencintai lingkungan, serta paham dari kepiting bakau ini ada banyak hal yang dapat dimanfaatkan," ucap bupati.

Selaku tim yang terlibat dalam penelitian, Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto, dari IPB University menjelaskan apa saja yang menjadi fokus penelitian pada proyek di Desa Guntung ini.

"Kami memberikan fasilitas untuk meneliti dan mengembangkan kepiting bakau supaya berkelanjutan, karena yang kita Hadapi saat ini adalah kerusakan ekologi yakni rusaknya mangrove. Di Provinsi Babel, kita sudah meneliti di Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Pangkalpinang dan Belitung Timur. Seperti arahan Pak Bupati Bangka Tengah, kalau kita sudah berhasil dengan pembenihan maka 70% akan kita kembalikan ke alam, dan 30% nya akan dibudidayakan untuk pengembangan ekonomi rakyat," jelasnya.

Kegiatan yang merupakan kerja sama Pemkab Bateng, Bappeda Provinsi Babel, Kementerian KKP, Dinas Perikanan Provinsi Babel serta UBB ini juga diharapkan dapat menyukseskan strategi blue economy.

"Kita juga sudah buat platform-nya sebuah aplikasi Remangok Babel (Katalog Produk Rantai Pasok Remangok Provinsi Babel) yang mana antara suplai hingga pemasaran ekspor baik ke restoran atau pengolah dapat dilakukan, sehingga nanti tidak ada lagi limbahnya seperti halnya strategi blue economy, misalnya pemanfaatan pada sisa kulit kepiting diolah menjadi glukosamin hingga kitosan," pungkas Prof. Dr. Tridoyo.

Semntara itu turut hadir pula, Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, Kepala Dinas Perikanan Pemkab Bateng, Perwakilan Bappeda Provinsi Babel, perwakilan Dinas Perikanan Provinsi Babel, Dosen peneliti dari UBB, Camat Koba, serta perwakilan dari OPD Pemkab Bateng.

Artikel ini telah terbit di https://bangkatengahkab.go.id/berita/detail/kominfo/ipb-university-jadikan-desa-guntung-pusat-penelitian-pembenihan-kepiting-bakau

Sumberbangkatengahkab.go.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm