“Saya berharap pelatihan ini dapat memperkuat budaya keselamatan dan meningkatkan kekompakan tim dalam menjalankan tugas di lapangan saat terjadi keadaan darurat. Kami berterima kasih kepada Basarnas Pangkalpinang yang telah berbagi ilmu dan pengalaman serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan pelatihan ini. Semoga pelatihan ini memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta dan semakin memperkuat budaya keselamatan, baik di lingkungan PLN maupun di masyarakat,” jelas Dini.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, S.H., M.Si., yang menjadi narasumber utama, mengapresiasi inisiatif PLN UIW Babel dalam mengadakan pelatihan ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena pelatihan tanggap darurat merupakan kunci dalam menyelamatkan nyawa dan meminimalkan risiko di tengah situasi darurat. Tim Reaksi Cepat yang terlatih dengan baik akan mampu memberikan respon yang efektif, baik di darat maupun di perairan,” ungkapnya.
Ketua Tim TRC PLN UIW Babel, Eko Hadianto, dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman berharga kepada seluruh peserta melalui berbagai materi dan simulasi yang mencakup teknik pertolongan pertama, evakuasi korban, serta penanganan insiden di berbagai kondisi.
“Tidak hanya pelatihan, namun Tim TRC dibekali dengan peralatan dan perlengkapan tugas berupa tenda darurat, perahu karet, jaket penyelamat, HT Satelit dan peralatan tanggap darurat lainnya. Dengan peralatan dan pelatihan ini, diharapkan Tim TRC PLN UIW Babel mampu menjadi ujung tombak dalam menghadapi potensi situasi darurat, serta menangani situasi dengan cepat dan efektif” tutup Eko.