ilustrasi Hari Ibu oleh George Dogikh.
ilustrasi Hari Ibu oleh George Dogikh. ( (Pexels.com))

Ada Sedikit Unsur Agama, Ini Ragam Tradisi Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara

20 Desember 2024 11:11 WIB

SonoraBangka.id - Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu

Tanggal perayaan Hari Ibu tersebut berbeda-beda di negara-negara lain disesuaikan sejarahnya.

Begitu pula dengan bentuk perayaan Hari Ibu, masing-masing negara punya tradisinya sendiri.

Satu persamaannya, perayaan ini bentuk apresiasi atas eksistensi, usaha, dan pengorbanan para ibu. 

1. Jepang
Hari ibu di Jepang disebut dengan Haha no Hi. Perayaannya dirayakan di hari Minggu kedua bulan Mei.

Dulunya hari ini dirayakan tanggal 6 Maret bertepatan dengan hari lahir Ratu Kojun, ibu Kaisar Aihito.

Perayaannya meluas sejalan dengan berdirinya Gerakan Wanita di Jepang tahun 1931.

Setelah Perang Dunia II berakhir, dan kuatnya pengaruh barat, perayaannya diubah ke bulan Mei.

Dipilih hari Minggu karena di hari itu seluruh keluarga ada di rumah, sehingga semua bisa merayakannya.

Tradisi perayaannya dengan memberikan ibu setangkai atau rangkaian bunga carnation merah.

Atau kadang dengan mengirimkan hadiah lain yang dihiasi gambar bunga carnation merah.

Bunga ini perlambang cinta kasih yang dalam.

2. Italia
Hari Ibu di Italia disebut dengan La Festa della Mama.

Perayaannya jatuh di hari Minggu kedua di bulan Mei.

Pada hari ibu seluruh ibu di Italia dilarang masuk ke dapur. Apalagi memasak.

Sebagai gantinya, kegiatan masak-memasak diserahkan pada anak dan suami. 

Tradisinya, para anak membuatkan cupcake yang diberi hiasan bunga.

Mereka juga kadang membuat kartu atau hiasan lain berbentuk bunga, seperti frame foto, bunga kertas, dan lain-lain.

3. Brazil
Perayaan Hari Ibu di Brazil sering dirayakan dua kali.

Pertama seperti di Eropa dan Amerika yaitu jatuh pada Minggu kedua di bulan Mei.

Perayaan kedua dirayakan pada hari kedua setelah Natal atau dikenal dengan nama Dia das Mães.

Perayaan Hari Ibu setelah Natal kental dengan pengaruh tradisi katolik.

Perayaan ini dilakukan dengan menghadiri misa di gereja dan dilanjutkan dengan makan bersama.

Biasanya dilakukan di tempat terbuka, seperti piknik dan barberque.

Tentu saja, di Hari Ibu, ibu mendapatkan hadiah bunga, paling sering hibiscus dan anggrek.

4. Inggris
Tradisi Hari Ibu yang dirayakan secara international pada bulan Mei berawal dari Inggris.

Tradisi ini sudah berlaku sejak abad ke-17.

Diawali tradisi bagi pelayan muda yang sehari-hari bekerja dan tinggal di rumah bangsawan atau istana.

Di waktu tertentu, mereka diizinkan pulang ke rumah untuk bertemu keluarga, terutama ibunya.

Waktu pelaksanaannya di setiap masa prapaskah yang jatuh minggu ke empat.

Kala itu, ucapan syukur dilakukan dengan ke gereja bersama dan dilanjutkan dengan makan.

Dari situlah asal tradisi dan perayaan Hari Ibu di seluruh dunia.

Namun, sekarang unsur perayaan agama sudah tidak ada. Lebih pada bentuk apresiasi dan kecintaan pada ibu.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115439663/ragam-tradisi-perayaan-hari-ibu-di-berbagai-negara-ternyata-dulu-perayaannya-ada-sedikit-unsur-agama?page=3

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.