Hal ini disinggung dalam sebuah jurnal bertajuk "Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan" (2019) yang ditulis Lina Dina Maudina dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di sebuah daerah yang menjadi sasaran penelitian Lina Dina Maudina, disebutkan bahwa orang tua dengan kondisi ekonomi yang kurang cenderung mudah menerima pinangan.
Terlebih jika pemuda atau orang yang melamar putri mereka adalah orang berada atau lebih tinggi status sosial ekonominya.
Dengan menikahkan anak perempuannya, mereka berharap status sosial dan perekonomian dapat ikut naik.
Selain itu terkait dengan pendidikan, pernikahan dini kerap kali disebabkan karena kehamilan di luar nikah atau marriage by accident (MBA).
Anak-anak hingga remaja di daerah atau pedesaan bisa dibilang kurang mendapatkan edukasi seksual, lantaran hal tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian orang.
Dampak Perkawinan Anak terhadap Perempuan
Jurnal "Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan" (2019) yang ditulis Lina Dina Maudina juga mencatat sejumlah dampak perkawinan dini yang bisa dialami perempuan, antara lain:
1. Dampak Psikologis: Perempuan bisa mengalami penyesalan, stres, tertekan, dan merasa terbebani.
Ini karena pasangan berusia dini secara mental belum siap menghadapi perubahan peran dan masalah rumah tangga.
Tidak heran jika baik perempuan maupun laki-laki yang menikah di usia terlalu muda merasa menyesal telah kehilangan masa sekolah dan remajanya.
Selain itu, remaja yang menikah karena MBA cenderung menjadi minder dan tidak percaya diri.
2. Dampak Kesehatan: Perempuan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat hamil di usia terlalu muda.
Sebut saja diantaranya kelahiran bayi prematur yang menyebabkan kematian pada bayi, masalah darah tinggi yang mengakibatkan susah hamil, terjadinya perubahan pada berat badan akibat pemakaian pil KB.
Dan yang paling memprihatinkan adalah kemungkinan adanya keguguran atau pendarahan karena kurang matangnya organ reproduksi perempuan.
3. Dampak Sosial Ekonomi: Perempuan merasa malu dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Hal ini berkorelasi dengan dampak ekonomi, di mana pasangan remaja jadi tidak bisa mandiri secara finansial dan masih bergantung pada orang tua.
Jadi, itulah tadi penyebab dan dampak perkawinan anak atau pernikahan dini terhadap perempuan.
Artikel iuni telah terbit di https://www.parapuan.co/read/534124088/cegah-perkawinan-anak-ini-penyebab-dan-dampak-pernikahan-dini-terhadap-perempuan?page=all