SonoraBangka.id- Sehelai celana jeans pendek membuat air mata Herni jatuh. Celana itu dia tatap dalam-dalam dan pegang dengan kuat.
Tangisnya pecah tatkala menunjukan pakaian terakhir yang dikenakan anaknya, Thina (8) sebelum insiden terkaman buaya di pinggir muara Sungai Pangkalbalam.
“Inilah pakaian dia sebelum kami berangkat mancing itu. Memang kusuruh ganti soalnya enggak enak kalau ke pantai pakai celana pendek,” kata Herni sambil menunjukan pula baju pink lengan pendek kepada Bangkapos.com, Senin (3/2/2025) di kediamannya.
Tangisannya berurai ketika menceritakan peristiwa nahas yang menimpa anak bungsunya bernama Thina Ramadani, bocah malang yang diserang buaya pada Minggu (2/2/2025) kemarin.
Dirinya tampak lesu, air mata yang telah jatuh menetes di pipinya dia lap dengan pakaian anaknya itu. Dia menyaksikan betul bagaimana detik-detik peristiwa yang tak diduga-duga itu terjadi.
Saat itu, dia bersama suami beserta anak-anak dan menantunya sedang pergi memancing di pinggir muara Sungai Pangkalbalam, di sisi kawasan Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangkq.
Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu cuaca sedang cerah. Namun, lokasi yang biasanya memang ramai pemancing itu kebetulan sedang sepi.
“Memang banyak biasanya orang mancing disitu. Bapaknya (korban-red) sering disitu,” ungkap ibu dari enam orang anak itu.
Herni menceritakan, saat kejadian posisi dia dengan Thina tidak jauh, mungkin hanya sekitar 3-4 meter. Itupun kata dia, anaknya saat itu tidak berada di dalam air dan sedang bermain pasir bersama kakaknya.
Bahkan, Thina yang duduk dikelas 1 SD dan kakaknya yang duduk dikelas 5 SD masih dalam pantauannya karena jarak yang memang dekat.