SonoraBangka.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2024 mengalami perlambatan signifikan.
Berdasarkan data Rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Rabu (5/2/2025), secara kumulatif, dari Triwulan I hingga IV-2024, ekonomi Babel hanya tumbuh sebesar 0,77 persen, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 4,38 persen.
Bahkan, pada Triwulan IV-2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan hanya 0,94 persen, menjadikan Babel sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Sumatera.
Kepala BPS Babel, Toto Haryanto Silitonga, mengungkapkan bahwa tren perlambatan ekonomi ini perlu diwaspadai dan didorong dengan kebijakan yang tepat.
"Memang pada prinsipnya kita harus mempersiapkan segala sesuatu karena kelihatan pada triwulan satu, dua dan tiga perekonomian kita pertumbuhannya sedikit harus didorong lagi. Akumulasi dari awal hingga akhir tahun hanya mencapai 0,94 persen, yang menunjukkan bahwa ada potensi ekonomi yang belum tergali maksimal," ujar Toto usai Rilis BRS, Rabu (5/2/2025).
Kata dia, sepanjang 2024 sektor yang paling berkontribusi dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Babel diantaranya sektor pertanian, perekebunan terutama sawit, industri pengelohan dan perdagangan.
Toto menegaskan perlunya strategi diversifikasi ekonomi agar Babel tidak hanya bertumpu pada tiga sektor.
Menurutnya, konsep Blue Economy yang menitikberatkan pada sektor pariwisata, transportasi, dan perdagangan disebut sebagai alternatif yang dapat dioptimalkan
"Dengan kondisi saat ini kita harus meningkatkan dan melihat potensi sektor lain, kita dengan konsep Blue Economy ini bisa majukan pariwisata, transportasi, yang menjadi alternatif disamping sektor tiga tadi. Pembangunan infrastruktur, sektor keuangan, serta peningkatan jasa dan konsumsi masyarakat juga harus menjadi prioritas," kata Toto.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, beberapa sektor yang tercatat tumbuh pada Triwulan IV diantaranya jasa pendidikan, dan jasa administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, dan jasa lainnya seperti bisnis laundry yang turut berkontribusi terhadap perputaran ekonomi Babel.
Sementara itu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Babel pada Triwulan IV-2024 hanya memberikan kontribusi 2,24 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,50 persen terhadap total PDRB 38 provinsi di Indonesia.
Angka ini menunjukkan bahwa Babel masih memiliki tantangan besar untuk meningkatkan daya saing ekonominya di tingkat nasional.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pertumbuhan Ekonomi Babel di 2024 Terendah Se-Sumatera, Konsep Blue Ekonomy Bisa jadi Solusi, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/05/pertumbuhan-ekonomi-babel-di-2024-terendah-se-sumatera-konsep-blue-ekonomy-bisa-jadi-solusi.
Penulis: Sela Agustika | Editor: Hendra