Hal ini karena buat dengan daging lembut ini memiliki kepadatan energi yang tinggi. Artinya, alpukat memiliki jumlah kalori yang tinggi meski dalam porsi yang sangat kecil.
Jika mengonsumsi alpukat secara berlebihan dalam sehari, akan mengakibatkan asupan kalori lebih banyak daripada yang dibakar, sehingga kelebihan energi akan disimpan sebagai lemak.
Untuk menghindari efek samping ini, Anda bisa mengonsumsi alpukat sekitar 2 ons atau seperempat hingga sepertiga cangkir saja.
2. Masalah pencernaan
Alpukat mengandung karbohidrat rantai kecil bernama poliol yang dapat memiliki efek, seperti pencahar jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Bagi Anda yang memiliki intoleransi alpukat atau sensitivitas terhadap gula alami ini, ada kemungkinan Anda juga akan mengalami masalah pencernaan, seperti kembung, gas, atau sakit perut hingga 48 jam setelah memakannya.
Masalah pencernaan ini juga disebabkan karena kandungan serat yang tinggi di dalam buah alpukat.
3. Meningkatkan risiko diabetes, jantung, dan kolesterol
Alpukat mengandung sekitar 3,2 gram lemak jenuh per 1 cangkir. Artinya, sekitar 15 persen buah ini adalah lemak jenuh.
Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat konsumsi terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi.
Lemak jenuh terbukti meningkatkan peradangan pada arteri setelah satu kali makan dan menyebabkan penyakit jantung seiring waktu.
4. Migrain
Dilansir dari Better Me, mengonsumsi alpukat terlalu banyak juga bisa menyebabkan migrain.
Efek samping ini terjadi lantaran alpukat mengandung tyramine, asam amino yang diyakini dapat memicu sakit kepala atau migrain pada orang tertentu.
Namun, bukti ini masih belum menyakinkan dan bervariasi pada masing-masing orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Efek Samping Makan Alpukat Secara Berlebihan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/09/083000065/apa-efek-samping-makan-alpukat-secara-berlebihan-?page=all#page2.