Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), DP2KBP3A Bangka Barat, Alta Fatra.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), DP2KBP3A Bangka Barat, Alta Fatra. ( Bangkapos.com/Riki Pratama )

Pemkab Bangka Barat Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Anak, UPT PPA Intensifkan Pendampingan

15 Februari 2025 14:50 WIB

SonoraBangka.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat menyoroti meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Kasus terbaru menimpa anak tiri dan keponakan yang menjadi korban pencabulan oleh tersangka Mujayin (64), seorang buruh harian di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka Barat melalui UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah menerima sejumlah laporan terkait kasus kekerasan seksual dan melakukan berbagai upaya pendampingan.

Kepala UPT PPA DP2KBP3A Pemkab Bangka Barat, Alta Fatra menyebutkan, kasus kekerasan seksual terhadap anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 40 kasus yang dilaporkan.

"Cukup meningkat ya, kalau 2024, sebanyak 40 kasus. Itu kalau kami mengambil sisi positifnya. Artinya masyarakat sudah melek, paham. Bahwa itu bisa dilaporkan terkait kejahatan kekerasan seksual," kata kepala UPT PPA Dinas DP2KBP3A Pemkab Bangka Barat, Alta Fatra, kepada Bangkapos.com, Kamis (13/2/2025).

Alta menambahkan, pihaknya telah berupaya, melakukan pencegahan, kerjasama dengan lembaga masyarakat, dalam upaya sosialisasi disejumlah sekolah.

"Kita menyampaikan upaya pencegahan, dengan sejumlah intansi terkait lainnya, untuk pencegahan dari lingkungan sekolah," ujarnya.

Alta menjelaskan, terkait dua korban anak yang menjadi korban pencabulan di Kecamatan Parittiga, telah dilakukan pendapingan oleh UPT PPA.

Pihaknya memberikan pendampingan terhadap korban dari pengobatan mental hingga masa pemulihan trauma.

"Kemarin korban dan saksi diperiksa BAP,  selama beberapa hari ini menginap di rumah perlindungan kami," katanya.

Dikatakan Alta, UPT PPA Bangka Barat bakal terus mendampingi korban, terutama untuk memulihkan mental dan traumanya.

"Hari ini kami mendampingi pemeriksaan oleh dokter psikiater, untuk melihat traumatisnya, dengan staf saya sudah melakukan pendampingan," katanya.

Ia menyebutkan, selain dua korban ditempatkan di rumah perlindungan, mereka juga memberikan semua kebutuhan yang diperlukan. Termasuk konselor yang terus melakukan pendampingan.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pemkab Bangka Barat Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Anak, UPT PPA Intensifkan Pendampingan, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/13/pemkab-bangka-barat-soroti-maraknya-kasus-kekerasan-seksual-anak-upt-ppa-intensifkan-pendampingan.
Penulis: Riki Pratama | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm