1. Berniat di malam hari – Niat harus dilakukan sebelum fajar untuk memastikan ibadah puasa sah.
2. Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa – Seperti makan, minum, dan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Menjaga adab puasa – Menghindari perkataan buruk, amarah, dan perbuatan maksiat agar puasa semakin bernilai di sisi Allah.
4. Berbuka puasa saat matahari terbenam – Setelah waktu maghrib tiba, dianjurkan berbuka dengan makanan atau minuman yang baik dan berdoa.
Puasa yang ditinggalkan harus diganti sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.
Jika seseorang tidak sempat menggantinya hingga masuk Ramadhan berikutnya tanpa uzur yang sah, maka ia diwajibkan membayar fidyah.
Yaitu memberi makan orang miskin sebanyak satu mud (sekitar 750 gram beras) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Mengganti puasa Ramadhan adalah bentuk tanggung jawab seorang Muslim terhadap ibadah yang tertinggal.
Tentunya, dengan niat yang ikhlas dan menjalankannya sesuai tata cara yang benar, insyaAllah ibadah ini akan diterima oleh Allah SWT.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115652387/niat-dan-tata-cara-mengganti-puasa-ramadhan?page=2