"Jadi memang kerikil (berada) yang paling dasar itu ada tujuannya, yaitu untuk membuat saluran drainase dari terrarium ini," ucap Fitri.
"Karena ciri khasnya tidak ada drainase di wadah kacanya, makanya di bagian dasarnya harus dikasih kerikil, terus selanjutnya pasir, kemudian media tanamnya harus tepat berada di daerah perakaran tanamannya," jelasnya.
Selain itu, pastikan juga Sahabat NOVA menanam tanaman di bagian media tanamnnya, bukan pada lapisan yang lain.
"Jadi nggak bisa misalnya kita menanam tanaman di bagian pasir atau kerikilnya," tambahnya.
Tidak semua tanaman bisa kita pilih untuk terrarium.
Untuk tipe terrarium terbuka, Fitri mengatakan, kita bisa menggunakan kaktus, sukulen, dan tilandsia karena perawatannya tidak rumit.
Kemudian, pastikan juga kita memilih ukuran tanaman yang tidak lebih besar daripada wadahnya.
"Harus sehat tidak boleh ada penyakit, busuk atau kutu, supaya tahan lama," sambung Fitri.
Lebih lanjut, Fitri mengatakan, merakit terrarium bisa mengurangi tingkat stres, setidaknya bagi dirinya sendiri.
Menurut Fitri, stres yang ia rasakan bisa berkurang ketika ia melihat tanaman di terrarium bertumbuh dan terdapat anakan baru.
"Apalagi kalau melihat tanamannya tumbuh atau punya anakan baru, segar-segar ya, itu bisa mereduksi tingkat stres."
"Lihat tanamannya aja menenangkan, apalagi kalau bikin terrariumnya," pungkasnya.
Nah, itulah cara membuat terrarium. Mudah bukan?
Tentunya rumah akan jadi cantik dan sekaligus bisa mengurangi stres dengan membuat atau merakit terarrium.
Anda mau mencoba?
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053399377/cara-membuat-terrarium-percantik-rumah-sekaligus-bisa-redakan-stres?page=all