Artinya:
"Bukhori- Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah bersabda: 'Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mau menyegerakan berbuka," (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim).
Kedua, dahulukan makan.
Hadits dari Anas RA.
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
Artinya:
"Jika makan malam telah tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum salat magrib. Dan tak perlu tergesa-gesa dengan menyantap makan malam kalian," (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim).
Dari kedua hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam menghargai kebutuhan manusia.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar berkonsentrasi saat beribadah.
Sehingga ketika seorang muslim dihadapkan antara ibadah dan kebutuhan pokok (makan), maka mendahulukan makan.
Itu menjadi upaya agar ketika sholat, tidak terbayang hidangan yang ada di meja makan.
Dalam hadits yang lain dijelaskan:
لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ
Artinya: "Tidak ada sholat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada sholat bagi yang menahan ingin kencing atau buang air besar," (HR Imam Muslim).
Demikian anjuran Nabi Muhammad SAW antara mendahulukan berbuka atau sholat maghrib terlebih dahulu.
(*)